Find Us On Social Media :

Makanan Alkali Dapat Membunuh Virus Corona, Benarkah SARS-CoV-2 Mati dalam pH Tinggi?

Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Seperti diketahui, virus Corona Covid-19 baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, China.

Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman atau pH.

Baca Juga: Layaknya Covid-19, Swab Tenggorokan Bisa Deteksi Pilek pada Kelamin

Oleh karena itu, pernyataan yang mengaitkan makanan yang diklaim memiliki pH tinggi dengan virus Corona tidak berdasar.

“Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH,” kata Shaheed.

Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, mengatakan tidak ada bukti untuk mengklaim bahwa konsumsi makanan alkali dapat mengobati infeksi virus Corona.

“Ini hanya teori yang sedang beredar dan tidak hanya di India tapi juga di negara lain. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan infeksi virus Corona,” katanya.

Baca Juga: Asam Sitrat di Jeruk Nipis Berkhasiat Cegah Penyakit Batu Ginjal

Hal senada dilaporkan oleh organisasi pemeriksa fakta Afrika, AfricaCheck.

Berdasarkan keterangan Tanimola Akande, profesor kesehatan masyarakat Universitas Ilorin, Nigeria, virus Corona “tidak memiliki pH sendiri”.

Namun, virus Corona bertahan dengan baik di lingkungan dengan pH sekitar 6 dan tidak mampu bertahan pada pH di atas 8.