Find Us On Social Media :

Dinilai Jadi Penangkal Covid-19, Air Rebusan Serai dan Jahe Tak Boleh Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini

Air rebusan serai dan jahe tidak boleh dikonsumsi orang dengan kondisi ini

GridHEALTH.id -  Sejak kemunculan virus corona (Covid-19) di dunia, rempah-rempah asal Indonesia dianggap bisa menjadi penangkalnya.

Salah satunya jahe, kandungan gingerol dalam jahe yang dapat menghambat infeksi bakteri dan virus.

Baca Juga: Aneka Herbal Penangkal Virus Corona yang Cocok Dikonsumsi Saat Pandemi

Tak hanya jahe, serai pun menjadi salah satu rempah yang digadang-gadang dapat menangkal virus SARS-CoV-2.

Kendati demikian, rupanya air rebusan serai dan jahe yang terlihat dapat mencegah penyebaran virus ini diboleh sembarangan dikonsumsi siapa saja.

Baca Juga: Minta Maaf usai Sebut IDI Kacung WHO, Jerinx Bersikeras Tidak Bersalah: '100 Persen Saya Merasa Benar'

Ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang tidak diperbolehkan mengonsumsi air rebusan serai dan jahe dalam jumlah berlebihan.

1. Orang dengan gangguan darah

Jahe mencegah pembekuan darah, tetapi meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.

Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.

Baca Juga: Hilangkan Kecemasan dan Cegah Kemungkinan Terinfeksi Covid-19 Dengan Vaksinasi Flu

2. Orang dengan batu empedu

Jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.

3. Orang dengan Ulkus atau IBD

Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.

Baca Juga: Kemenhub Kaji Pencabutan Syarat Tes Covid-19 Penumpang Pesawat, Begini Risiko Penyebaran Virus Corona dalam Burung Besi

4. Orang yang akan melakukan operasi

Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi.

Baca Juga: Puluhan Ilmuwan Sukarelawan Buat Vaksin Corona Sendiri dari Cangkang Udang, Namun Meski Belum Ada Persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan

5. Wanita hamil

Sejumlah penelitian menghubungkan jahe untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada wanita hamil.

Jahe juga dapat menyebabkan kontraksi uterus.

Jika sedang hamil, konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe.

Selain itu, hindari minum teh jahe terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.

 

Selain itu, jika mengonsumsi serai secara berlebihan bisa menyebabkan efek samping seperti pusing, kantuk, mulut kering, buang air kecil berlebihan, dan nafsu makan meningkat.

Baca Juga: Ribuan Guru di Surabaya Jalani Tes Covid-19 usai Dinyatkan Zona Hijau, Pakar Epidemiologi Tetap Larang Sekolah Tatap Muka

Pusat medis juga memperingatkan bahwa wanita hamil harus menghindari serai karena bahan-bahan tertentu dalam serai menyebabkan cacat lahir pada tikus ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Selain itu, orang yang menjalani kemoterapi harus menghindari serai karena dapat mengganggu tindakan beberapa agen kemoterapi.

Itulah beberapa orang yang tidak diperbolehkan mengonsumsi air rebusan serai dan jahe secara berlebihan. (*)

#hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Hati-hati, Orang dengan Penyakit Ini Jangan Sampai Minum Air Rebusan Serai dan Jahe Berlebihan Jika Tak Mau Merasakan Efek Samping dari Air Rebusan Serai dan Jahe