GridHEALTH.id - Di tengah perjuangan negara-negara lain melakukan pengujian terhadap calon vaksi Covid-19, Rusia kini mengklaim bahwa negaranya menjadi negara pertama yang memiliki vaksin corona sendiri.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya sudah menyetujui obat yang dipakai untuk menyembuhkan virus corona.
Vaksin Covid-19 yang diberi nama Sputnik V itu diciptakan oleh Institut Gamaleya berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kabarnya, vaksin corona buatan Rusia tersebut memberikan kekebalan tubuh berlanjut.
Baca Juga: Ingin Majukan Kearifan Lokal, Luhut Pandjaitan Sebut Arak Bali Sebagai Obat Covid-19: 'Saya Dukung'
Kendati demikian, kabar gembira dari Rusia ini mendapat komentar pedas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan akan menjadi kepentingan negara-negara kaya untuk membantu setiap negara guna melindungi diri dari penyakit tersebut.
"Nasionalisme vaksin tidak baik, itu tidak akan membantu kami," ujar Tedros, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/8/2020).
Baca Juga: Masuki Adaptasi Kebiasaan Baru, Jumlah Zona Hijau di Indonesia Justru Makin Berkurang
Tedros menyebut jika nasionalisme vaksin ini dapat memperlambat laju penyembuhan Covid-19 di seluruh dunia.
"Agar dunia pulih lebih cepat, ia harus pulih bersama, karena ini adalah dunia yang mengglobal di mana ekonomi saling terkait satu sama lain. Sebagian dunia atau beberapa negara tidak bisa menjadi tempat berlindung yang aman dan pulih," lanjut dia.
Kendati demikian, meski belum diteliti lebih lanjut oleh WHO, vaksin corona buatan Rusia kabarnya siap diedarkan dalam waktu dekat.
Rusia mempersiapkan jutaan dosis yang siap disalurkan pada 2021 atau bahkan sebelum akhir 2020.
Baca Juga: Penyakit Diabetes Kambuh, Mengapa Hadi Pranoto Tak Minum Obat Covid-19 Buatannya?
Baca Juga: Mangkir Panggilan Polisi, Hadi Pranoto Malah Jalani Rawat Inap, Sakit Apa?
Semoga saja, apapun negaranya, vaksin corona tersebut dapat memberantas pandemi Covid-19 ini. (*)
#hadapicorona