Find Us On Social Media :

Jangan Biarkan Menular, Ini Cara Buang Dahak Bagi Penderita TBC

Membuang dahak sembarangan sangat dilarang bagi pasien penderita TBC.

GridHEALTH.id - Siapa yang tak sedih ketika dirinya divonis menderita penyakit tuberkulosis (TBC).

Diketahui TBC sendiri merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang paru-paru dan bisa menyebar ke berbagai organ lain di tubuh, seperti tulang belakang dan otak.

Dikutip dari NHS, TBC disebabkan oleh bakteri yang memiliki nama Mycobacterium tuberculosis. 

Meski TBC sudah ada pengobatannya, akan tetapi penyakit menular ini tetap menjadi salah satu penyakit yang mencatatkan angka kematian yang cukup tinggi.

Berbicara mengenai penularan TBC, penting bagi pasien TBC untuk menjaga etika batuk agar tidak sembarangan.

Terlebih di masa pandemi ini penggunaan masker bagi mereka sangat wajib dilakukan.

Selain itu, saat berdahak juga rupanya mereka tidak boleh membuangnya sembarangan.

Baca Juga: Ingin Majukan Kearifan Lokal, Luhut Pandjaitan Sebut Arak Bali Sebagai Obat Covid-19: 'Saya Dukung'

Baca Juga: Maksimal Tangkal Covid-19, Mendagri Imbau Cuci Tangan Sebelum Wudhu

Sebab paparan sedikit saja dari dahak mereka, bakteri TBC bisa menular ke orang lain.

Ketua Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis (POP TB) Indonesia, Budi Hermawan mengatakan dahak penderita TBC sangat berisiko menyebarkan bakteri penyebab penyakit.

Menurutnya penderita TBC harus memiliki tempat pembuangan dahaknya masing-masing, bisa berupa plastik atau wadah tempat sampah yang tak jauh dari tempat tidurnya.

Baca Juga: Masuki Adaptasi Kebiasaan Baru, Jumlah Zona Hijau di Indonesia Justru Makin Berkurang

Setelah terkumpul dahak yang akan dibuang harus diberikan karbol untuk membunuh bakterinya.

"Penting sekali, karena memastikan kuman yang ada di dalam dahak sudah mati terlebih dulu sebelum dibuang ke tempat pembuangan umum," jelas Budi ketika menjadi pembicara di acara virtual “Peluncuran TOSS TBC Virtual Run Sebagai Bagian dari Kampanye Ayo TOSS TBC 2020” yang diinisiasi PT Johnson and Johnson Indonesia dan Kemenkes, Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: Jenazah Korban Covid-19 Terus Berdatangan, Petugas Makam Mulai Kelelahan, 'Kami Juga Belum Terima Insentif'

Budi yang juga sempat menjadi penderita TBC menerangkan, bahwa cairan karbol cukup efektif membunuh bakteri penyebab TBC dalam dahak pasien. Bahkan cara itu merupakan rekomendasi dari dokter yang merawatnya dulu.

Baca Juga: Penyakit Diabetes Kambuh, Mengapa Hadi Pranoto Tak Minum Obat Covid-19 Buatannya?

Demi meminimalisir pasien untuk bolak-balik ke kamar mandi, pembuangan dahak disarankan tak jauh dengan tempat tidur pasien.

Tempat pembuangan yang dekat juga guna mencegah dahak dibuang secara sembarangan.

Baca Juga: Stop Menggunakan Tusuk Gigi, Tidak Nurut Hanya Sesal tak Guna yang Akan Dialami

"Masyarakat perlu tahu, ketika dahak itu dibuang di depan rumah secara sembarangan misalnya. Itu dahak bisa terpapar matahari dan menjadi debu dan kalau sudah jadi debu, bisa terhirup anggota keluarga lainnya. Ini sangat bahaya," tambahnya.

Budi menambahkan, penderita TBC maupun keluarga pasien mesti teredukasi agar penyebaran bakteri penyakit bisa dicegah dengan baik.

Baca Juga: Mangkir Panggilan Polisi, Hadi Pranoto Malah Jalani Rawat Inap, Sakit Apa?

Perlakukan mereka dengan baik dan yang terpenting jangan takut selama etika batuk dijaga, pakai masker, dan rutin mengonsumsi obat dari dokter.

Mereka tetap bisa beraktivitas seperti biasa asal mengonsumsi obat sampai sembuh yang durasinya bisa 6 bulan hingga 24 bulan.(*)

Baca Juga: Hasil Test Covid-19 Jerinx SID Non Reaktif, Nora Alexandra Sebut Penyebabnya, Tak Berarti Kebal Infeksi Virus Corona

 #berantasstunting #hadapicorona