Riset 2013 yang menganalisis 42 sampel kopi, termasuk 11 kopi instan dan tiga kopi reguler. Dalam riset tersebut, peneliti menemukan kandungan akrilamida dalam kopi instan 100 % lebih banyak daripada kopi reguler.
Peneliti juga menemukan kadar akrilamida memuncak pada awal proses pemanggangan dan kemudian menurun.
Jadi, biji kopi yang berwarna lebih terang memiliki lebih banyak akrilamida daripada biji kopi yang dipanggang lebih lama.
Baca Juga: Setidaknya 800 Orang Meninggal Dunia Akibat Termakan Teori Konspirasi
Paparan akrilamida dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan sistem saraf serta memicu kanker. Sangat sulit untuk mendapatkan secangkir kopi yang tidak mengandung akrilamida.
Namun, bukan berarti kita harus berhenti mengonsumsi kopi untuk menghindari paparan akrilamida.
Pasalnya, kopi juga memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan jika kita mengonsumsinya dalam jumlah wajar.