GridHEALTH.id - Negagara satu ini dulu sebuah provinsi, masuk dalam bagian Republik Indonesia.
Itu dulu. Setelah berpisah dari Indonesia jargon kemajuan yang banyak di hembuskan dan menina bobokan masyarakat di sana, tak kunjung terbukti.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? WHO; Penyebar Virus Corona adalah Manusia Usia 20-40 Tahun
Hal itu bisa dibuktikan, sejak berpisah dengan Indonesia perekonomiannya hanya jalan ditempat.
Pendapatan per kapita Timor-Leste pun tidak jauh lebih tinggi dari pada saat kemerdekaan.
Baca Juga: Menyelami Manfaat Insiasi Menyusui Dini Bagi Ibu dan Bayi
Timor Leste resmi memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum.
Tingkat pengangguran yang tinggi dan sistem kesehatan yang lemah membuat wilayah kepulauan Pasifik sangat rentan terhadap pandemi Covid-19.
Kini badai pandemi Covid-19 melanda, kebangkrutan menghantui pemerintah dan masyarakatnya.
Baca Juga: Anggota Polisi Dihukum Push Up Usai Kedapatan Abaikan Protokol Covid-19
Baca Juga: Studi: Nikotin Membuat Sistem Imunitas Tubuh Jadi Tak Terkendali
Memang, melansir Intisari.id (18 Agustus 2020), negara-negara Pasifik ekonominya saat ini hancur karena pandemi virus corona.
Berbeda dengan negara di Asia Timur, yang telah mengubah dirinya menjadi kekuatan ekonomi yang maju selama 40 tahun terakhir.
Bayangkan saja salah satu negara di pasifik, Papua Nugini (PNG), saat ini kondisi ekonominya tidak jauh lebih tinggi daripada tahun 1980.
Secara keseluruhan negara-negara di kepulauan pasifik, pertumbuhan ekonominya ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Baca Juga: VIral Ambulans Bawa Pasien Kritis Dihalangi Mobil Kijang, Korban Pecah Pembuluh Darah
Fiji adalah salah satu yang menonjol, tetapi pertumbuhannya telah melambat sejak 2018.
Baca Juga: Setidaknya 800 Orang Meninggal Dunia Akibat Termakan Teori Konspirasi
Negara lain menunjukkan pertumbuhan rata-rata baru-baru ini sekitar 1% atau kurang.
Dan kemudian datanglah pandemi.
Gambar di bawah ini menunjukkan pertumbuhan PDB untuk tahun berjalan pada 14 negara pasifik.
Pertama diproyeksikan sebelum Covid-19 dan kemudian sejak Covid-19 muncul.
Bisa dilihat, secara keseluruhan, perbedaannya sangat mencolok, dan beberapa angka pasca-Covid masih terlihat optimis.
Kisarannya juga mencolok: Tuvalu dan Kiribati masih diproyeksikan tumbuh pada tahun 2020, sementara negara lain akan mengalami kontraksi mulai dari ringan hingga masif.
Meski banyak sektor hancur setelah pandemi, namun banyak juga harga komoditas yang bertahan, termasuk kayu, kopi dan tuna, meskipun tidak untuk minyak dan gas, dan minyak sawit.
Baca Juga: Susul Rusia, China Umumkan Vaksin Covid-19 Pertamanya 'Ad5-nCoV'
Jatuhnya harga minyak dan gas merupakan hal yang baik bagi sebagian besar negara Pasifik, yang merupakan importir minyak.
Itu pula yang terjadi pada mantan salah satu provinsi di Indonesia yang sekarang menamakan diri negara Timor-Leste.
Negara Timor-Leste kini kondisinya hampir kehabisan minyak untuk dijual.
Baca Juga: Awas, Berani Melanggar Protokol Covid-19 di Daerah Ini Denda 50 Juta
Bayangkan saja, hanya mengekspor $ 40 juta minyak pada tahun 2018.
Ini jelas lebih sedikit dari yang diperoleh negara dalam pengiriman uang.
Karenanya kini Timor-Leste berada di 20 besar negara yang bergantung pada bantuan di dunia.
Bagaimana jika pandemi global Covid-19 ini terus berlangsung hingga akhir tahun 2020?(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona