Find Us On Social Media :

Dilanda Covid-19, Ribuan Warga Tangsel Berubah Jadi Janda dan Duda Baru, Kemenag; 'Benteng Keagamaannya yang Lemah'

Ilustrasi perceraian.

Menurutnya ada banyak faktor yang memicu perceraian di masa pandemi ini cukup tinggi.

“Benteng keagamaannya yang lemah, jadi mudah menyerah. Dari tiga faktor itu, ya yang paling nampak kepermukaan faktor ekonomi. Karena ekonomi sulit gitu kan, akhirnya pasangan hidup banyak yang cerai," jelas Rojak.

Beberapa faktor tersebutlah yang kerap memicu terjadi keributan diantara pasangan suami istri.

"Kalau dari faktor rumah tangganya ya terjadi cekcok, terjadi silang pendapat yang tidak ada titik temunya. Akhirnya diselesaikan di pengadilan," imbuhnya.

Baca Juga: OTG Covid-19 di Banyumas Tiba-tiba Meninggal Usai Alami Happy Hypoxia Syndrome, Gejala Baru Infeksi Virus Corona

Menurut Rojak peningkatan perceraian dapat terlihat langsung dari rekomendasi yang dikeluarkan Kemenag Tangsel sendiri.

 

"Perceraian itu kan adanya di Pengadilan Agama. Kami hanya memberikan rekomendasi. Tapi ada juga pasangan langsung ke Pengadilan Agama tanpa melalui rekomendasi Kementerian Agama jadi sifatnya kita hanya pendampingan saja," pungkasnya.

Baca Juga: Polemik Obat Covid-19 UNAIR, Prof Wiku Adisasmito Angkat Bicara di Istana, Jendral Andika Tegas; Telah Diujicoba Klinis