Find Us On Social Media :

Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Kalbar Batal, Sejumlah Guru dan Murid Ditemukan Positif Corona

Petugas sedang melakukan swab test

GridHEALTHid - Rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah harus batal.

Hal ini dipicu setelah ditemukannya beberapa guru dan siswa yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Adapun guru yang ditemukan positif Corona berjumlah 8 orang, dan siswa sebanyak 14 orang.

Temuan ini diperoleh usai Pemprov Kalbar mengadakan rapid test dan PCR kepada warga pendidikan seperti guru dan siswa sebelum pembukaan sekolah.

Kabar penundaan tersebut juga dikonfirmasi langsung oleh Sugeng Hariadi, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dalam dialog di Metro TV, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Hampir 150 Ribu Kasus Positif Corona, Satgas Covid-19: 'Kondisi Penanganan di Indonesia Lebih Baik dari Rata-rata Dunia'

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Indonesia Sudah Tidak Terkendali, Jauh di Atas Angka WHO

"Sebelum dimulai pembelajaran langsung. Jadi di Kalimantan Barat sampai sekarang belum mulai pembelajaran tatap muka langsung belum boleh. Gubernur mengambil tindakan sementara ditunda dulu," ujar Sugeng.

Menurut Sugeng pihaknya ingin melakukan swab terlebih dahulu terhadap guru dan murid di sejumlah kota dan kabupaten.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Sebagai Kepala Daerah Paling Peka Tangani Covid-19

Langkah ini dilakukan sebelum membuka pembelajaran tatap muka di Kalimantan Barat.

"Kita ingin men-swab dulu selurub guru yang ada di Kalimantan Barat terurama di kota Pontianak, Singkawang, dan beberapa kabupaten. Untuk sementara belum belajar langsung," ucap Sugeng.

Baca Juga: Tiga Pejabat Kesehatan Donald Trump Mundur, Prihatin Dengan Sepak Terjang Sang Bos Atasi Covid-19

Diketahui menurut Mayo Clinic, tes swab merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan. Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.

Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.

Baca Juga: Cara Asik Berhubungan Intim yang Aman dan Sehat Saat Hamil Muda

Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, sejauh ini 85 % sekolah jenjang SMA dan SMK memang telah dinyatakan siap untuk menerapkan pembelajaran tatap muka yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Hanya ada satu SMK yang belum siap karena daerahnya terkena bencana banjir rob.

Karena ada sejumlah guru dan siswa yang positif corona, maka rencana pembelajaran tatap muka tersebut harus ditunda sementara waktu.(*)

Baca Juga: 7 Makanan Berbahaya Bagi Ibu Hamil, Hindari atau Menyesal Seumur Hidup

 #berantasstunting #hadapicorona