"Saya hanya akan meringkas perilaku Anda, selama seluruh periode Anda berhubungan seks dengannya, yang dia (korban) gambarkan tindakan itu dilakukan setiap hari," ujar Dugdale.
Dugdale juga menyebut, Russell mendesak korban untuk minum alkohol dan merokok ganja.
"Dia menggambarkan Anda mengatakan kepadanya, bahwa dia harus melakukan seks oral dan anal karena itu adalah cara untuk membuat pria bahagia."
"Anda membuatnya hamil. Dia berusia 14 tahun dan Anda membuatnya melakukan aborsi."
Dugdale menyebut aborsi itu telah dipaksa oleh Russell, karena korban tidak ingin melakukan aborsi dan Russell membenturkannya ke dinding.
"Anda juga telah memotretnya, Anda memberinya dua penyakit menular seksual dan Anda membuatnya hancur," ujar Dugdale.
Baca Juga: Singapura hingga Malaysia Temukan Virus Corona Bermutasi 10 Kali Lebih Menyebar dan Menular
Saat ini, korban sudah berusia 23 tahun, dan dia menggambarkan trauma mental parah yang dia derita karena apa yang ia dapatkan dari Russell.
Baca Juga: Tubuhnya Dipasangi Selang, Istri Indra Bekti Ungkap Penyakit yang Buat Paru-parunya Menghitam
"Dalam kata-katanya, Anda memperlakukannya seperti semacam mainan seks manusia yang sakit, dan itulah yang Anda lakukan.
"Anda menyebabkan kerugian yang dalam ketika dia berusia 14 dan Anda 24 tahun, yang murni untuk kesenangan seksual Anda." terangnya.
Pengadilan mendapatkan informasi, bahwa 4 tahun setelah hubungannya dengan anak 14 tahun tersebut, Russell melakukan pelecehan seksual terhadap 2 gadis muda lainnya yang berusia 13 dan 15 tahun.