"Laut di sini jauh lebih indah dibanding tempat lain di dunia," ujar Brian Lee, manajer dan salah satu pemilik hotel Palau.
Lautan yang dikelilingi langit biru inilah yang membuat Brian sibuk. Sebelum virus corona merebak, tingkat hunian di hotel yang memiliki 54 kamar itu sebanyak 70% hingga 80%.
Namun, ketika perbatasan negara itu ditutup, tidak ada yang bisa dijadikan sandaran. "Ini negara kecil, jadi warga setempat tidak akan tinggal di Palau," kata Brian.
Dia memiliki sekitar 20 staf, dan mempertahankan mereka semua, meskipun dengan jam kerja yang berkurang. "Saya mencoba memberi pekerjaan untuk mereka - mulai dari pemeliharaan, renovasi, dan sebagainya," katanya.
Namun, hotel yang tidak dihuni tidak bisa dipertahankan dan direnovasi selamanya. "Saya hanya bisa bertahan setengah tahun lagi," kata Brian. "Lantas, saya mungkin harus menutupnya."
Brian tidak menyalahkan pemerintah, yang sudah menawarkan bantuan tunai kepada para warga, dan bagaimanapun juga, telah mencegah penyebaran virus.
Baca Juga: 3 Perawatan Wajah Bagi Si Malas Agar Kulit Tetap Sehat dan Cerah
Baca Juga: Sering Buang Gas, Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Perut Kembung
"Saya pikir mereka melakukan tugasnya dengan baik," katanya. Namun, jika hotel Palau ingin tetap bertahan, sesuatu harus mereka ubah.