Find Us On Social Media :

Penjelasan WHO Perihal Adanya Infeksi Ulang Covid-19 Pada Pasien Sembuh

Ilustrasi pasien Covid-19

GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) merupakan penyakit baru, yang terus menunjukan perkembangan.

Banyak hal yang belum para ahli ketahui terkait penyakit Covid-19 ini, termasuk gejala yang bermacam-macam, dampak penyakit ini, termasuk juga penelitian vaksin dan obat yang ampuh menyembuhkan.

Bahkan yang menjadi perhatian para ahli di dunia saat ini adalah potensi infeksi ulang virus corona pada pasien yang telah dinyatakan sembuh alias infeksi berulang.

Diketahui beberapa waktu belakangan dilaporkan adanya temuan kasus infeksi berulang pasien sembuh Covid-19.

Laporan pertama yang berhasil tercatat soal infeksi ulang virus corona terjadi pada seorang pria berusia 33 tahun dari Hong Kong.

Pertama, ia menderita Covid-19 pada April yang kemudian dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Pada Pria dan Wanita Tidak Sama, Seperti Ini Perbedaannya

Baca Juga: Kenakan Masker Saat Olahraga, Asupan Oksigen Berkurang Rusak Sistem Pernapasan? Ini Kata Dokter Reisa

Lalu, ia kembali terdeteksi positif terinfeksi virus corona saat ada di bandara sepulang dari perjalanan ke Spanyol.

Temuan kasus ini membuat pernyataan tubuh akan kebal Covid-19 setelah terpapar pun terbantahkan.

Disebutkan The Guardian, tubuh manusia rupanya memiliki sistem tertentu yang tidak ramah untuk virus corona masuk untuk keduakalinya.

Baca Juga: Misteri Bercak-bercak Merah pada Pipi Bayi Mona Ratuliu dan Penanganannya

Setelah sembuh dari infeksi yang pertama, ada banyak sel-sel dalam tubuh yang tidak akan berubah meski virus telah dibasmi oleh sistem imun.

Salah satunya sel yang menjadi tempat virus menempel dan masuk ke dalam organ tubuh.

Sel-sel ini tidak mengalami perubahan untuk mencegah terjadinya infeksi di waktu yang akan datang.

Baca Juga: Bukan Malaysia dan Singapura, Mutasi Virus Corona D614G Juga 10 Kali Lipat Menyebar dan Menular di Indonesia, Peneliti: 'Sudah Ada Sejak Maret 2020'

Jika pun infeksi kembali terjadi, maka virus akan berumur pendek dan infeksi akan berkurang sebelum penderita mengalami gejala lebih lanjut, sehingga bisa jadi seseorang tidak menyadari sama sekali bahwa dirinya tengah terinfeksi untuk kedua kalinya.

Kondisi ini membuat pasien tersebut berisiko besar menjadi penyebar virus corona.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tak menampik bahwa pasien sembuh Covid-19, bisa saja terinfeksi virus kembali.

Baca Juga: Kabar Baru dari Ridwan Kamil Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Optimis!

Pimpinan teknis untuk Covid-19 dari WHO, Maria Van Kerkhove, menyampaikan infeksi ulang masih dimungkinkan terjadi, meski seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 sudah memiliki antibodi tersendiri di dalam tubuhnya.

Menurutnya, sebagaimana dikutip dari Fox News, tidak diketahui secara pasti berapa kuat imun tubuh dari virus corona dan berapa lama dia akan bertahan.

Terkait hal itu, Kherkove tetap mengimbau orang-orang tetap mempraktikkan jarak fisik, etika bersin, dan panduan kesehatan lain yang berlaku.

Baca Juga: Jokowi Pede Sebut Penyuntikan Vaksin Covid-19 Januari, Direktur Center for Vaccines and Immunology; Jangan Terlalu Berharap

Jika seseorang kembali terpapar virus corona untuk yang keduakalinya, maka ada tiga kemungkinan yang mungkin terjadi.

Pertama, muncul gejala yang lebih buruk dari infeksi sebelumnya yang mengarah ke penyakit yang lebih parah.

Namun sejauh ini belum ada bukti yang cukup kuat untuk hipotesis pertama, meski jumlah kasus di seluruh dunia sudah mencapai angka puluhan juta kasus.

Kedua, akan terjadi gejala yang sama seperti infeksi pertama.

Baca Juga: Minuman Untuk Kesehatan Jantung, Dari Air Putih Hingga Teh Daun Kelor

Jika ini yang terjadi, kemungkinan besar tubuh tidak menyimpan memori imunologi yang memadai dari infeksi pertama, sehingga tidak ada cukup pertahanan untuk melindungi diri dari infeksi ulang di masa depan.

Terakhir, ada perbaikan gejala yang mengarah ke keluhan yang lebih ringan atau bahkan tidak ada sama sekali keluhan.

Kemungkinan ketiga bisa terjadi ketika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, yang memproduksi antibodi dan respons memori yang bertahan cukup lama.(*)

Baca Juga: Parno saat Mengeluarkan Dahak? Beginilah Ciri-ciri Lendir Corona Penyebab Covid-19

 #berantasstunting #hadapicorona