Find Us On Social Media :

Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Anak-anak Obesitas Wajib Berjemur di Pagi Hari

Ilustrasi - Anak obesitas.

GridHEALTH.id - Bagi orangtua yang memiliki anak dengan berat badan berlebih atau obesitas sebaiknya mulai memperhatikan gaya hidupnya. Seperti harus rutin mendapatkan paparan sinar matahari pagi salah satunya.

Sebab anak obesitas memiliki kolesterol dan asam lemak yang tinggi, umumnya mereka juga menderita kekurangan vitamin D.

Dimana berdasarkan penelitian yang dilansir dari The Sun (31/08/2020), kurangnya paparan sinar matahari pagi yang mengandung vitamin D alami dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak obesitas.

Marisa Censani, selaku spesialis endokrinologi pediatrik di Weill Cornell Medicine di New York melakukan sebuah studi dengan timnya tentang catatan medis anak-anak berusia 6 sampai 17 tahun.

Mereka menemukan, anak-anak yang kelebihan berat badan serta memiliki kolesterol dan asam lemak yang tinggi, cenderung menderita kekurangan vitamin D.

Baca Juga: Umi Pipik Istri Almarhum Uje Karena Teledor Ketahuan Derita Tumor, Mengaku Tulang Ekor Patah

Baca Juga: Sudah Mulai Bekerja Normal? Dokter Sarankan Agar WFO Terhindar dari Virus Corona: 'Tidak Melepas Masker 1 Detik Pun'

Sedangkan, vitamin D baru diproduksi oleh tubuh saat kulit telanjang terkena sinar matahari.

Para peneliti di New York tersebut mengatakan, bahwa orangtua perlu membimbing anak-anak dengan masalah berat badan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan dan berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Baca Juga: Jaga Kualitas Asupan Bayi, Ini 3 Ciri-ciri ASI Perah Sudah Basi

Selain itu menurut para peneliti, anak-anak obesitas dan kelebihan berat badan sebaiknya diskrining kekurangan vitamin D sebagai indikator penyakit jantung potensial di kemudian hari.

Marisa mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan kekurangan vitamin D dapat membuat anak dengan obesitas memiliki peningkatan risiko kardiovaskular saat mereka dewasa.

Baca Juga: RS Mulai Kekurangan Tempat Tidur, Kemenkes Bantah Rumah Sakit Covid-19 Sudah Penuh: 'Kapasitas Dianggap Cukup'

“Kini, obesitas memengaruhi 17 % dari bayi, anak-anak, dan remaja usia 2 sampai 19 tahun, dan obesitas merupakan faktor risiko kekurangan vitamin D.”

Terlebih vitamin D sendri juga nyatanya mampu memperkuat tulang, sehingga bisa membantu anak obesitas terhindar dari cedera akibat beban tubuh yang terlalu berat.

Dilansir dari vitamindcouncil.org, vitamin D berperan penting dalam mengembangkan tulang yang sehat.

Baca Juga: Warga Bogor Bandel, Wakil Wali Kota Bogor Murka, PKL Tak Pakai Masker Berkerumun Saat Jam Malam

Perlu diketahui, untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah osteoporosis bukan hanya mineral kalsium yang dibutuhkan, tetapi juga vitamin D.

Hal ini dikarenakan saat vitamin D masuk ke tubuh maka akan langsung diubah menjadi hormon calcitriol, yakni hormon pembantu penyerapan kalsium di usus.

Baca Juga: Ilmuwan Beberkan Kelemahan Vaksin Buatan Rusia dan China, Ada Risiko Terinfeksi HIV

Selain itu, Vitamin D juga akan merangsang zat yang akan mengangkut kalsium masuk ke dalam dinding usus dan membawanya sampai ke darah.

Saat kalsium sudah ada di dalam darah, maka zat ini siap dibagikan ke berbagai bagian tubuh yang membutuhkan, terutama tulang.

Baca Juga: Tenaga Medis di Semarang Alami Infeksi Ulang Virus Corona: 'Gejalanya Lebih Berat Dibanding Infeksi Pertama, Saturasi Oksigen Turun'

Dimana kalsium akan langsung bekerja untuk memadatkan tulang dan memperbaiki sel-sel tulang yang rusak serta membuatnya jadi lebih kuat dan kokoh. Karenanya, penting sekali anak obesitas untuk selalu mencukupi asuan vitamin D-nya.(*)

 Baca Juga: Rumah Sakit di Karawang Jabar Abaikan Protokol Covid-19, Keluarga Pasien Terpapar Covid-19, Terancam Dibekukan

 #berantasstunting #hadapicorona