Find Us On Social Media :

Serangan Tomcat Muncul Kembali, Begini Cara Penanganan usai Disengat Serangga Bernama Semut Semai

Serangan tomcat kembali lagi

GridHEALTH.id - Tomcat atau semut semai kembali menjadi musuh tersndiri bagi warga Indramayu, Jawa Barat.

Serangan tomcat ini rupanya kembali menggegerkan warga Pabean Udik, Indramayu setelah menyerang anak-anak dan menggigit di bagian mata serta mulut.

Baca Juga: Begini Cara Alami Usir 9 Serangga Paling Mengganggu di Rumah

Ribuan tomcat atau semut semai ini muncul tak terduga dan tanpa terkendali.

Diketahui, tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti baju, handuk, ataupun benda-benda lainnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Larang Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah, Satgas Tak Setuju: 'Kalau Semua Dimasukkan, Penuh Rumah Sakitnya'

Pada jenis serangga tertentu, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra.

Untuk itu, kita perlu mengenali cara penanganan gigitan tomcat.

Dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic di Mataram, Dedianto Hidajat menyampaikan, jika seseorang sudah terkena gigitan tomcat sebaiknya segera dicuci bersih dengan air mengalir.

Menurutnya, pada proses pencucian ini juga diperbolehkan menggunakan sabun.

"Kalau sudah terlanjur jadi lepuh yang berasa sakit dan gatal, pertolongan pertama bisa digunakan kompres dengan air dingin selama beberapa menit," ujar Dedi saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Baca Juga: Diterpa Isu Perceraian, Istri Rizki DA Dikabarkan Hamil 4 Bulan, Padahal Butuh Dukungan Lebih dari Suami

Selain itu, penanganan juga dapat dengan mengonsumsi obat nyeri yang dapat membantu meredakan gigitan tomcat.

Untuk obat nyeri yang direkomendasikan yakni parasetamol atau asam mefenamat.

Apabila sulit mencari obat atau air yang mengalir, Dedi menyarankan agar melakukan tindakan segera ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan lebih komprehensif.

"Karena walaupun bisa sembuh, eksim jenis ini suka meninggalkan bekas hitam terutama bagi yang sensitif kulitnya," ujar Dedi.

Yang perlu diperhatikan yakni jangan mengoleskan berbagai macam obat oles seperti odol, minyak kayu putih, balsam, minyak tawon, maupun bedak karena akan memperparah iritasi kulitnya.

Selain itu, bisa juga dengan pemberian krim kortikosteroid potensi sedang seperti mometason, desonide atau flucinolon untuk meredakan peradangannya dan juga krim antibiotik untuk mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka. 

Baca Juga: Anies Baswedan Terus Berupaya Tekan Laju Covid-19 di Ibukota, Kali Ini Tetapkan Tidak Ada Lagi Isolasi Mandiri, Semua Harus di Rumah Sakit

Sementara itu, Kepala Bidang Zoologi LIPI Cahyo Ramadi menyarankan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah masuknya tomcat:

- Menutup setiap celah rumah sehingga tidak ada tomcat yang masuk - Mengurangi penerangan di malam hari dan tidak duduk di bawah lampu saat malam - Menggunakan lotion anti serangga - Menggunakan kelambu saat tidur jika populasi tomcat sudah mengganggu.

Sementara itu, jika ingin menangkap tomcat, seseorang dapat memasang jebakan di malam hari.

Caranya, dengan mempergunakan ember atau wadah berisi air dan detergen, kemudian bagian atasnya diberi penerangan.

Baca Juga: Jokowi Sebut Puncak Covid-19 di Indonesia pada September 2020, Dirjen WHO Sebut Pandemi Ini Belum Berakhir

Menurut Cahyo, dengan cara ini, tomcat akan mendatangi cahaya dan saat jatuh, mereka akan mati di dalam cairan detergen.

Selain itu, pastikan juga baju yang dijemur tidak ditempeli oleh tomcat.

Kuncinya, jangan sesekali menyingkirkan tomcat dengan cara memencet atau memegang langsung tubuh tomcat yang beracun. (*)

Baca Juga: Anies Baswedan Terus Berupaya Tekan Laju Covid-19 di Ibukota, Kali Ini Tetapkan Tidak Ada Lagi Isolasi Mandiri, Semua Harus di Rumah Sakit

#hadapicorona