Kendati membahayakan, Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa happy hypoxia sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan deteksi dini.
Agus berkata, kasus happy hypoxia atau silent hypoxia pada pasien Covid-19 di Indonesia sudah terjadi sejak awal ditemukannya kasus infeksi virus SARS-CoV-2.
Hanya saja, kata Agus, kejadian ini tidak terekspos karena bagian pemeriksaan darah menunjukkan oksigen pasien tersebut rendah atau di bawah normal dengan saturasi di bawah 94.
"Tapi pasiennya duduk-duduk, bisa baca majalah. Ditanya ada keluhannya? Ya itu tidak ada. Ya itu kita sudah temukan sejak kasus Covid-19 ini ada," cerita Agus.
Agus menuturkan dugaan sementara penyebab terjadinya silent hipoksemia atau happy hipoksia terjadi pada pasien Covid-19 adalah pengaruh dari virus itu sendiri.
"Jadi sementara ini, disinyalir virus SARS-CoV-2 ini mengganggu reseptor yang ada di dalam mekanisme saraf tersebut," kata Agus.
Baca Juga: Update Covid-19; 6 September Pasien Sembuh 138.575, Kasus Positif Bertambah 2.174