Find Us On Social Media :

Anies Baswedan Tarik Rem Darurat, 14 September PSBB Ketat di Jakarta

Anies Baswedan Sebut Covid-19 saat ini di Jakarta lebih mengerikan dibanding awal PSBB.

GridHEALTH.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya resmi menarik tuas rem darurat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.

Kebijakan ini diambil setelah situasi wabah Covid-19 di Ibu Kota yang dinilai semakin mengkhawatirkan.

Bahkan Anies Baswedan mengakui bahwa kondisi penularan Covid-19 saat ini jauh lebih darurat ketimbang sebelumnya.

Dengan ditariknya rem darurat PSBB masa transisi ini, DKI Jakarta nantinya bakal kembali memperketat protokol kesehatan seperti di awal masa PSBB.

“Dengan melihat kedaruratan ini, maka tidak banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin,” kata Anies saat jumpa pers melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (9/9/2020) malam.

Anies mengatakan, kebijakan itu diambil setelah Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta menggelar rapat pada Rabu (9/9/2020).

Baca Juga: 11 Protokol Kesehatan Isolasi Mandiri di Rumah Bagi Pasien Covid-19

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Vs Sinovac dan G42, Asli Indonesia Pengembangannya Sudah Capai 50 Persen

Saat itu, rapat dihadiri oleh Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta.

“Disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti pada masa awal pandemi dulu,” ujar Anies.

“Bukan lagi PSBB transisi, tapi kita harus melakukan PSBB masa awal dulu. Maka jumlah kasus menurun dan kita bisa menyelamatkan saudara-saudara kita,” tambah Anies.

Baca Juga: PSBB Ketat Mulai Diberlakukan Senin Pekan Depan di Provinsi DKI Jakarta, Semua Wajib WFH

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, rem darurat mulai efektif berlaku pada 14 September mendatang.

"Kami sampaikan, malam ini sebagai ancang-ancang, mulai Senin 14 September kegiatan perkantoran yang non-esensial diharuskan melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah," kata Anies Baswedan.

"Bukan kegiatan usahanya yang berhenti tapi bekerja di kantornya yang ditiadakan, kegiatan usaha jalan terus, tapi kegiatan perkantoran di gedungya yang tidak diizinkan," tambahnya.

Baca Juga: Manfaat Bersyukur yang Menjadi Kunci Keberhasilan Jakob Oetama Pendiri Kompas Gramedia

Anies Baswedan menegaskan bahwa situasi saat ini sangat mengkhawatirkan.

Menurutnya bahkan jauh lebih parah dari awal pandemi Covid-19.

"Ini kondisi darurat lebih darurat dari keadaan dulu, maka jangan keluar rumah bila tidak terpaksa. Jangan keluar dari Jakarta bila kebutuhan tidak mendesak," kata Anies Baswedan.

Sementara itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui website resmi penanganan Covid-19, corona.jakarta.go.id, memberikan informasi update kasus corona.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Buatan China Tunjukkan Hasil Nyata, Respon Kekebalan Terlihat Lebih Lemah pada Lansia

Berdasarkan data pada Rabu (9/9/2020), diketahui orang terkonfirmasi positif bertambah 1.026 kasus baru.

Total ada 49.837 orang telah terpapar Covid-19 dan 11.245 di antaranya merupakan orang berstatus positif aktif.

Baca Juga: Anggota DPR Mulan Jameela Pertanyakan Harga Vaksin Covid-19 Yang Dinilai Mahal ke Erick Tohir, 'Kasihan Rakyat, Pak'

Berdasarkan penambahan kasus di atas, DKI Jakarta mencatat jumlah penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia pada hari tersebut.

Di hari sebelumnya, Selasa (8/9/2020) DKI Jakarta juga mencatat penambahan kasus sebanyak 1.015 orang.

Selama dua hari berturut-turut, kasus positif di wilayah DKI Jakarta di atas 1.000 kasus baru terkonfirmasi positif.

Baca Juga: Pendiri Kompas Gramedia Group Jakob Oetama Wafat, Gaya Hidup Sehat yang Selalu Dikenang, Penyuka Tahu Tempe yang Selalu Makan Tepat Waktu

Sedangkan, korban yang meninggal dunia bertambah 17 orang, sehingga total ada 1.347 orang meninggal akibat Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Kabar baiknya, 37.245 orang telah dinyatakan sembuh dari paparan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini.

Angka di atas hasil penambahan 794 kasus sembuh baru di DKI Jakarta.(*)

Baca Juga: Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia, Dokter: Idap Gangguan Multiorgan, Ini Jenis Penyakitnya

 #berantasstunting

#hadapicorona