Diketahui banyak pasien yang bingung lantaran hasil swab dinilainya bisa berubah, seperti hari ini negatif namun dua atau tiga hari kemudian positif.
Lantas muncul pertanyaan apakah hasil swab tes sebetulnya tidak terlalu akurat?
Baca Juga: Hari Pertama PSBB Total Diperketat, Anies Baswedan Ingatkan Warga DKI Jakarta Wajib Test Covid-19
Achmad Yurianto, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes) pun akhirnya merespon keraguan masyarakat tentang tes swab ini.
Yurianto menjawab pertanyaan melalui perbincangan virtual bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dan Staf Direksi Cecep Burdansyah.
Saat disodori pertanyaan tentang reaksi masyrakat yang terkadang meragukan hasil tes swab, Yuri mengatakan bahwa semua harus dipahami jika pemeriksaan yang direkomendasikan oleh global, oleh dunia adalah pemeriksaan anti kit.
Pemeriksaan anti kit ini dietahui hanya bisa kita lakukan dengan metode swab. Oleh karena itu selalu dilakukan real time PCR.
"Hari ini saya di tes, berarti hari ini status saya. Katakan saya di swab hari ini, hasilnya tiga hari yang akan datang dan negatif.
Apakah tiga hari yang akan datang saya negatif? Tidak ya pada saat diambil itu saya negatif. Artinya bisa saja setelah saya diambil, besoknya jadi positif," jelasnya.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 : ' Tidak Ada Tempat Aman Bebas Covid-19, Kuncinya Cuma Menjaga Diri'