Find Us On Social Media :

Hasil Riset Ilmiah Terbaru Masker Scuba; Tidak Dapat Menyaring Droplet yang Keluar Saat Berbicara

Hasil riset masker yang dilakukan peneliti luar negeri dan Indonesia senada. Scuba dan buff kontraproduktif dengan pandemi Covid-19.

Kualitas buff dan masker scuba dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Duke University, melansir Kompas.com (16 September 2020), terbukti tak dapat mencegah droplet (tetesan pernapasan) keluar dari mulut saat berbicara.

Bayangkan saat berbicara saja, droplet yang keluar tidak dapat disaring oleh masker scuba.

Bagaimana saat bersin dan batuk?

Baca Juga: Dinilai Lebih Efektif dari PSBB, Satgas Penanganan Covid-19: PSBM Menekan Mobilitas Penduduk Zona Merah

Seperti kita tahu, droplet yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin adalah jalur masuk penularan virus corona, Covid-19.

Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, artinya risiko penularan penyakit tinggi.

Artinya, dengan masker scuba dan buff, kita tidak bisa memutus mata rantai penulara infeksi virus corona, Covid-19.

Baca Juga: Kota Kembang Bandung Berwarna Merah Lagi, Positif Covid-19 Ada di Semua Kecamatan

Hasil riset yang terbit di jurnal Science Advances edisi 7 Agustus 2020 menunjukkan, menunjukan buff dan masker scuba adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.

Bahkan dalam riset itu disebutkan, orang yang memakai buff kondisi sebenarnya jauh lebih buruk dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.

Baca Juga: Usai Seluruh Lampu Menyala Terang, Kini RSD Wisma Atlet Digemparkan dengan Antrean Ambulans, Apa Lagi?