Find Us On Social Media :

Wajan Teflon Baret-baret Jika Digunakan Memasak Bisa Berisiko Kanker?

Teflon baret-baret tidak membuat masakan yang dimasak di atasnya memicu kanker.

GridHEALTH.id - Alat masak anti lengket banyak digunakan di rumah.

Sebab memudahkan ibu rumah tangga dalam mengolah masakan di rumah, juga mudah dibersihkan.

Pastinya menggunakan penggorengan berbahan teflon, tidak perlu menggunakan banyak minyak, karena tidak lengket.

Baca Juga: Klaster Kementerian Banyak Menyumbang Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Kemenkes Paling Tinggi

Namun katanya, wajan teflon yang sudah baret jika digunakan masak makanan, bisa berisiko kanker.

Mengenai hal tersebut, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu teflon.

Untuk diketahui, PFOA atau asam perfluorooctanoic merupakan bahan kimia yang digunakan pada proses pembuatan wajan teflon.

PFOA bersifat karsinogenik, diyakini lama kelamaan bisa mengendap dalam tubuh bila terpapar secara terus-menerus.

Baca Juga: Merasa Umurnya Tak Panjang Lagi, Penyanyi Iis Sugiantor Ungkap Gejala Awal Covid-19: Lidah Saya Mati Rasa, Seperti Ada Rasa Belerang

Meski begitu, residu bahan kimia ini tidak banyak tersisa pada produk akhir wajan teflon yang sudah jadi.

Sebagian besar porsi PFOA telah menguap selama proses pembakaran di pabrik.

Tidak hanya pada alat masak, residu PFOA dalam kadar rendah juga dapat ditemukan di beberapa makanan, air minum, dan debu rumah tangga.

Lalu bagaimana dengan wajan teflon yang sudah baret-baret?

Baca Juga: Pondok Ranggon 5,5 Bulan Lalu dan Sekarang, Patuhi Protokol Kesehatan atau Jadi Penghuninya

Seperti yang telah dijelaskan di atas, wajan teflon hanya mengandung amat sedikit sisa PFOA yang dapat membahayakan.

Anggapan bahwa wajan teflon yang tergores memicu kanker, melansir SajianSedap.com (17 September 2020), hanyalah mitos belaka.

Studi menemukan bahwa hampir semua orang di dunia setidaknya pernah satu kali terpapar oleh PFOA, walau dalam kadar yang sangat rendah.

Baca Juga: Permintaan Luhut Panjaitan Usai Dipercaya Tangani Covid-19 di 9 Provinsi

Peluang paparan tubuh terhadap PFOA tingkat tinggi hanya berisiko dan patut diwaspadai jika tinggal di sekitar air kotor yang tercemar PFOA.

Perlu dipahami, faktor risiko terbesar penyakit kanker hingga sekarang masih belum diketahui pasti.

Ada pemdapat yang menyatakan genetik turunan keluarga, ada juga mengatakan karena makanan, dan aktivitas fisik.

Namu demikian, tetap harus bijaksana dalam menggunakan teflon untuk memasak.

Baca Juga: Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal Kena Covid-19, Kondisi Dikabarkan Menurun

Baca Juga: 3 Penyakit Diawali dengan Gejala Nyeri Dada, Lebih Baik Terdeteksi Dini Daripada Setelah Parah

Suhu api yang terlalu panas (di atas 300 derajat Celcius) dapat menyebabkan lapisan teflon aus menipis dan rusak, sehingga melepaskan kimia beracun ke udara.

Jadi memasak dengan teflon gunakan api sedang atau kecil, saat mencuci diusap. Jangan digosok-gosok dengan benda keras dan atau tajam.(*)

Baca Juga: Direktur CDC; Kesaktian Masker Terhadap Covid-19 Lebih Baik Ketimbang Vaksin

#berantasstunting

#HadapiCorona