Adalah warga di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat yang menemukan ribuan biji plastik dalam beras bansos tersebut.
Warga merasa curiga dengan beras yang baru dibeli dari e-warong di wilayah tempat tinggalnya.
Setelah tanak, nasi terkesan sangat lembek dan lengket, tidak seperti nasi dari beras yang biasanya mereka dapatkan sebelumnya.
Baca Juga: IDI Dorong Tes PCR Sebanyak Mungkin, 'Ada Daerah Enggan Lakukan Tes Biar Terlihat Zona Hijau Terus'
"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem. Sehingga kami tidak berani mengonsumsinya, setelah kami cek, dalam karung beras yang kami dapat dari e-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras," kata Ridwan, salah satu warga penerima.
Tidak yakin dengan apa yang terdapat di dalam karung beras, Ridwan dan beberapa orang penerima manfaat lainnya mencoba membuka karung beras yang masih utuh.
Mereka menemukan puluhan biji plastik layaknya butiran beras di dalamnya.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Makin Banyak, Pakar Epidemiologi UI; 'Pemerintah Tidak Punya Plan'
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh PT. Succofindo pada 2015 lalu, beras plastik mengandung bahan kimia plastiser plastik seperti Benxyl Butyl Phtalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl Phtalate (DEHP), dan Diisononyl Phtalate (DNIP).