Nahasnya Masyarakat Indonesia, Warga Temukan Adanya Beras Plastik dalam Bansos dari Pemerintah

Warga temukan beras plastik dalam bantuan sosial pemerintah

Warga temukan beras plastik dalam bantuan sosial pemerintah

GridHEALTH.id - Sungguh malang nasib masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini.

Seperti diketahui, ada sekitar 15 juta lebih penduduk Indonesia yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi.

Baca Juga: Kabar Gembira di Tengah PSBB Ketat, Pemprov DKI dan Kemensos Bakal Salurkan 2,4 Juta Bansos Mulai Pekan Ini

Alhasil, perekonomian Tanah Air pun ikut anjlok hingga beberapa bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pun harus diturunkan guna memenuhi kebutuhan selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Namun di tengah krisis yang dialami, masyarakat Indonesia malah mendapatkan beras plastik dalam bansos yang disalurkan pemerintah.

Baca Juga: Ketua KPU dan Anggota Bawaslu Positif Corona, Ketua Bappilu: 'Pak Jokowi dan Beberapa Menteri Terkena Covid-19, Dirawat di Rumah Sakit', Benarkah?

Padahal, beras plastik atau biji plastik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia.

Adalah warga di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat yang menemukan ribuan biji plastik dalam beras bansos tersebut.

Warga merasa curiga dengan beras yang baru dibeli dari e-warong di wilayah tempat tinggalnya.

Setelah tanak, nasi terkesan sangat lembek dan lengket, tidak seperti nasi dari beras yang biasanya mereka dapatkan sebelumnya.

Baca Juga: IDI Dorong Tes PCR Sebanyak Mungkin, 'Ada Daerah Enggan Lakukan Tes Biar Terlihat Zona Hijau Terus'

"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem. Sehingga kami tidak berani mengonsumsinya, setelah kami cek, dalam karung beras yang kami dapat dari e-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras," kata Ridwan, salah satu warga penerima.

Tidak yakin dengan apa yang terdapat di dalam karung beras, Ridwan dan beberapa orang penerima manfaat lainnya mencoba membuka karung beras yang masih utuh.

Mereka menemukan puluhan biji plastik layaknya butiran beras di dalamnya.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Makin Banyak, Pakar Epidemiologi UI; 'Pemerintah Tidak Punya Plan'

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh PT. Succofindo pada 2015 lalu, beras plastik mengandung bahan kimia plastiser plastik seperti Benxyl Butyl Phtalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl Phtalate (DEHP), dan Diisononyl Phtalate (DNIP).

Ketiga bahan tersebut, merupakan pelembut yang biasa digunakan bersamaan dengan Polyvinil Chloride agar pipa mudah dibentuk.

Jika dikosumsi secara terus menerus, beras plastik tentunya berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Di Indonesia Ada Daerah Sengaja Kurangi Tes Covid-19, Demi Predikat Zona Hijau

Mengutip laman Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Ari Fahrial Syam mengungkapkan, plastik yang merupakan benda asing dalam tubuh bisa merusak sistem pencernaan manusia.

Lebih dari itu, zat kimia pada plastik dapat merusak sejumlah organ penting dalam tubuh manusia seperti ginjal, hati, dan bisa menyebabkan kanker.

Bahkan, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, bukan tak mungkin bisa mengganggu sistem saraf di otak.

Terlepas dari itu, Bupati Cianjur Herman Suherman meminta Dinas Sosial Cianjur mengusut tuntas temuan biji plastik di dalam beras bantuan pangan non tunai (BPNT). (*)

Baca Juga: Air Rebusan Daun Jambu Biji, Mengusir Lemak Hingga Mencegah Kanker

#hadapicorona