GridHEALTH.id - Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi virus corona (Covid-19) yang tengah melanda.
Terbaru, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang dipercaya menangani Covid-19 di sembilan provinsi mengatakan imunisasi massal vaksin virus corona direncanakan akan dimulai pada Desember 2020 ini.
Luhut mengatakan pada akhir tahun ini dan bulan berikutnya pemerintah akan memulai melakukan vaksinasi pada mereka yang diprioritaskan yakni tenaga medis dan masyarakat di zona bahaya Covid-19.
"Pemerintah sudah menyiapkan baik itu KASAD(Kepala Staf Angkatan Darat) atau Polri (Polisi Republik Indonesia). Kalau itu terjadi sampai Januari nanti hampir 100 juta yang diinjeksi, Saya kira mungkin akan mulai terkendali [Covid-19]," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Luhut berujar pemerintah akan mendapatkan 270 juta lebih dosis vaksin tahun depan untuk melakukan vaksinasi ke penduduk Indonesia.
Baca Juga: Soal Pakai Masker Saat Sendiri di Mobil, Epidemiolog UI Ungkap Manfaatnya
“Kalau itu terlalui sampai Januari 2021 nanti sudah hampir 100 juta yang diinjeksi saya kira mungkin sudah mulai terkendali. Itu target kita. Karena tahun depan kita akan mendapat 270 juta lebih vaksin, mungkin saya kira bisa lebih dari angka itu,” ujar Luhut.
Meski begitu, Luhut juga mengimbau masyarakat untuk beradptasi dengan kebiasaan baru dengan menjalankan segala protokol kesehatan sebelum vaksinasi.
Baca Juga: 3 Manfaat Air Kunyit Hangat Dicampur Madu, Salah satunya Jaga Kesehatan Paru
Sebab walaupun vaksin sudah ditemukan, faktanya virus corona belum tentu bisa berakhir.
Peringatan ini juga disampaikan langsung oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam acara Doa Perawat Untuk Negeri yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Selasa (15/9/2020).
"Walau nanti ditemukan vaksin, walau nanti ditemukan obat, belum tentu pandemi ini akan berakhir," kata Doni.
Oleh karena itu, Doni menegaskan bahwa semua pihak harus tetap mempersiapkan diri menghadapi pandemi dalam waktu yang sangat panjang.
"Karena belum ada satu pun ahli dan pakar yang memprediksi kapan pandemi berakhir," kata dia.
Ia pun mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Baca Juga: Obat Herbal Afrika Akhirnya Dapat Dukungan Uji Klinis Dari WHO Untuk Atasi Covid-19
Perlu diketahui, vaksin memang sejatinya dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit.
Akan tetapi banyak sampel virus yang ternyata tetap bisa tinggal di sekitar kita meski telah ada vaksinnya seperti virus flu atau influenza.
Begitu juga dengan Covid-19 yang memiliki peluang yang sama seperti virus flu yang tetap ada di sekitar kita.
Namun dengan hadirnya vaksin Covid-19, harapannya virus tersebut lama kelamaan bisa dikendalikan dan bekurang.
Baca Juga: Aneka Cara Manusia Bisa Hidup Abadi Menolak Mati, Sudah Dilakukan Sejak 1961 Hingga Saat Ini
Jadi, jangan pernah abaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti menjaga jarak, tetap mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Upaya pencegahan tetap yang paling utama, meski vaksin telah sepenuhnya diberikan pada masyarakat nantinya.
Pastinya ini akan membantu menekan tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dikutip dari Vox, Anna Durbin, seorang peneliti vaksin sekaligus profesor bidang Kesehatan Internasional di The John Hopkins School of Public Health pun memiliki pendapat yang sama.
Ada empat elemen kunci yang akan menentukan bagaimana vaksin akan bekerja, yaitu seberapa efektif vaksin tersebut, kapan akan siap digunakan, berapa banyak yang tersedia, dan apa yang menjadi rencana dunia untuk membatasi penyebaran virus Covid-19.
Dunia memang sedang menunggu vaksin untuk menangkal virus corona. Jadi, sampai vaksin benar-benar siap digunakan, tetap patuhi aturan kesehatan dari pemerintah.(*)
Baca Juga: Breaking News ! Menteri Agama Fachrul Razi Positif Virus Corona
#berantasstunting #hadapicorona