Find Us On Social Media :

Penjelasan Ahli Soal Pasien Covid-19 yang Bisa Sembuh Sendiri Meski Belum Ada Obatnya

Jawaban kenapa pasien positif virus corona ada yang bisa sembuh meski vaksin atau obat penawanya belum ditemukan.

GridHEALTH.id - Kasus positif virus corona (Covid-19) terus mengalami peningkatan setiap harinya. Namun meski terus bertambah, tak sedikit juga pasien positif Covid-19 yang bisa sembuh.

Berdasarkan data dari Worldometers per Senin (21/9/2020) jumlah pasien positif Covid-19 sudah mencapai angka 31,263,405 pasien.

Dimana 965,398 pasien diantaranya meninggal dunia, dan sebanyak 22,847,551 pasien dinyatakan telah sembuh dari infeksi.

Berbicara mengenai pasien sembuh ini, banyak sekali masyarakat awam yang bertanya-tanya mengapa ada pasen yang bisa sembuh padahal obat maupun vaksin penawar virus hingga saat ini belum ditemukan.

Menanggapi pertanyaan masyarakat tersebut, Ahli patologi klinis yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dipahami soal Covid-19 ini.

Baca Juga: Cerita Seorang Pasien Covid-19 di Tangerang Selatan, Harus Talangi Dulu Tagihan Rumah Sakit Rp 584 Juta

Baca Juga: Simpang-siur Informasi Tentang Kegunaan Rapid Test dan PCR, Masih Ada yang Percaya Virus Corona Membawa Kematian Hanya pada Orang Sakit

Menurutnya Covid-19 merupakan penyakit yang muncul karena infeksi virus. Sama seperti penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, maka Covid-19 ini bersifat self-limiting disease.

Artinya, saat siklus hidup virus di tubuh seseorang selesai, maka pasien tersebut akan sembuh.

Namun, perlu diingat dan menjadi perhatian adalah ketahanan tubuh selama virus menyerang.

 Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah 4.176, Ahli Epidemiologi Tekankan Indonesia Belum Capai Puncak Corona: 'Bisa Jadi Desember'

Dimana daya tahan tubuh setiap orang nyatanya berbeda satu dengan yang lainnya.

"Hanya masalahnya, mampukah tubuh bertahan selama virus belum mati? Di situ masalahnya," ujar Tonang dilansir dari Kompas.com, Minggu (20/9/2020).

Oleh karena itu, lanjut dia, daya tahan tubuh menjadi hal yang penting dalam melawan virus corona.

“Maka kuncinya adalah mempertinggi daya tahan tubuh, agar mampu melewati fase sebelum virusnya mati,” ujar dia.

Baca Juga: Soal Pakai Masker Saat Sendiri di Mobil, Epidemiolog UI Ungkap Manfaatnya

Meski Covid-19 merupakan self-limiting disease, Tonang menekankan, tidak boleh menganggap remeh virus corona.

Ia menyebutkan, 80-85 % pasien Covid-19 tanpa gejala dan dapat sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa obat sama sekali.

Baca Juga: 3 Manfaat Air Kunyit Hangat Dicampur Madu, Salah satunya Jaga Kesehatan Paru

Namun, kata Tonang, hal ini kemudian memunculkan salah pemahaman dan salah persepsi di masyarakat.

Tonang mengatakan, hal yang perlu dipahami, meski ada pasien yang bisa sembuh dengan sendirinya, bukan berarti penyakit ini bisa sembuh, misalnya, hanya dengan meminum air putih saja.

Baca Juga: Lewati Seminggu PSBB Ketat, Pakar Epidemiologi: 'Banyak Manfaatnya PSBB yang Dulu', Bagaimana Sekarang?

Apalagi, jika ada anggapan dan yang mempertanyakan mengapa ada yang sembuh, sementara yang dirawat di rumah sakit justru berakibat fatal.

Ia mengatakan, pemahaman-pemahaman ini salah. Risiko pemburukan tetap berpotensi terjadi pada mereka yang terinfeksi selama fase virus masih bertahan dalam tubuh.

Baca Juga: Penularan Virus Corona Makin Meluas, Pemerintah Indonesia Tetap Belum Punya Laporan Hasil Tracing Secara Nasional

Selain itu, mereka yang dirawat di rumah sakit umumnya adalah mereka yang mengalami kondisi berat dan daya tahan tubuhnya lemah.

Oleh karena itu, risiko fatal hingga meninggal dunia akan jauh lebih besar meskipun sudah mengonsumsi obat-obatan.(*)

 Baca Juga: Harga Vaksin Covid-19 Berbeda-beda, Kemenkes Buat Survei Patokan Harga Mulai dari Rp 50 Ribu

 #berantasstunting

#hadapicorona