GridHEALTH.id - Ingin pintar makan ikan.
Tentu kita paham dengan hal tersebut.
Namun yang jadi pertanyaan ikan seperti apa yang membuat pintar. Sebab jenis ikan banyak.
Juga ikan dari mana yang bisa membuat manusia pintar? Ikat air tawarkah, ikan lautkah, dan ikat laut apa?
Memang semua ikan yang layak dikonsumsi menyekatkan dan baik bagi kita sebagai manusia.
Prihal bikin pintar, sebenarnya semua ikan mempunyai kandungan gizi yang baik.
Tapi, jika ingin spesifik ikan yang bisa memuat otak pintar, hanya di ikan tertentu dan berasal dari tempat tertentu.
Hal ini diutarakan oleh Ahli gizi DR dr Tan Shot Yen.
Dokter Tan, begitu biasa beliau disapa, mengatakan, ikan yang yang bisa membuat pintar itu adalah ikan laut dalam.
"Itu konotasinya ikan laut. Ikan laut dalam. Karena bukan hanya protein, tapi juga asam lemak esensial tak jenuh omega-3 nya tinggi," kata dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).
Dia menyebut, omega-3 merupakan nutrisi penting yang memiliki beberapa manfaat positif bagi tumbuh kembang janin, terutama bagi pertumbuhan otak dan mata, serta berkontribusi untuk tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Rutin Makan Ikan Bikin Orang Pintar Ternyata Fakta, Ini Kata Ahli
Dokter Tan mengatakan ada beberapa jenis ikan yang memiliki kandungan omega-3 tinggi, antara lain:
* Ikan kembung, 2,2 miligram omega 3/100 gram ikan
* Ikan tuna, 2,1 miligram omega 3/100 gram ikan
* Ikan salmon, 1,6 miligram omega 3/100 gram ikan
* Ikan tongkol, 1,5 miligram omega 3/100 gram ikan
* Ikan teri, 1,4 miligram omega 3/100 gram ikan
Baca Juga: Ibu Hamil Jangan Salah Pilih Tempat Air Minum, Dispenser Mengandung 2,7 juta Kuman Penyebab Infeksi
Tapi manfaat ikan terseut bisa didapat jika mengolahnya benar.
"Dengan catatan, memasak ikan harus benar jika ingn mendapatkan manfaat dari semua ikan itu,"papar dokter Tan.
Dokter Tan menyarankan, menghindari memasak ikan dengan cara digoreng, atau dibakar di atas arang secara langsung.
Mengenai hal itu dokter memberikan penjelasan.
"Sekarang kita tidak lagi cuma kenal Advaced Glycation End products (AGEs) seperti makanan berkarbo yang digoreng dan kena suhu tinggi.
Tapi juga kita kenal Advanced Lipid oxidation End products (ALEs) yang terjadi pada makanan-makanan yang secara alamiah sehat karena asam lemaknya seperti Omega-3,6,9.
Tapi karena dimasak dengan suhu tinggi (bakar, atau goreng), maka terjadi oksidasi yang justru menyebabkan kanker," kata Tan.
Baca Juga: Klaim Bahwa Perokok Kecil Risikonya Terinfeksi Virus Corona Masih Teka-teki, Apa Kata Ilmuwan?
Tapi ikan masih aman dibakar di atas arang, asal dibungkus dengan daun.
"Jadi menghindari terbentuknya polisiklik aromatik hidrokarbon, akibat pembakaran di atas arang secara langsung," katanya lagi.
Selain itu, harus juga diketahui dengan baik, melansir Healthline (26 Septeber 2020), ikan adalah salah satu jenis makanan yang paling sehat.
Ikan kaya gizi penting, seperti protein dan vitamin D.
Tentu ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang berperan sangat penting untuk tubuh dan otak.
Baca Juga: WHO Beri Peringatan Keras 10 Negara Penyumbang Kematian Covid-19 Terbanyak, Adakah Indonesia?
Karena alasan inilah, ibu hamil dan menyusui disarankan untuk mendapatkan cukup omega-3, namun harus menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.
Baca Juga: WHO: Jumlah Kematian Dipastikan Bisa Mencapai 2 Juta Jiwa Jika Vaksin Covid-19 Tidak Segera Siap
Kemudian, ibu hamil dan menyusui juga harus menghindari ikan mentah dan setengah matang.
Pasalnya berpotensi mengandung mikroorganisme yang bisa membahayakan janin.
Satu lagi, konsumsi ikan dikaitkan dengan berkurangnya risiko penurunan kemampuan mental pada orang lanjut usia.
Orang yang makan ikan secara teratur juga memiliki lebih banyak materi abu-abu di pusat otak, yang berfungsi mengontrol memori dan emosi.
Baca Juga: Sungguh Terlalu, Suami Tega Mengaku Positif Covid-19 Demi Tinggal Bersama Wanita Idaman Lain
Mengutip studi Universitas Harvard berjudul Makanan Laut dan Perkembangan Otak yang dipublikasikan pada Januari 2008, ikan mendorong pertumbuhan sel-sel baru.
Karena ikan kaya akan asam folat.
Nah, jika ibu hamil kekurangan nutrisi ini meningkatkan risiko cacat pada sistem neurologis bayi yang dikandungnya.
Nutrisi penting lainnya adalah asam lemak omega-3 (DHA) yang baik untuk membentuk sel-sel otak baru maupun untuk meningkatkan kemampuan komunikasi secara efisien.(*)
Baca Juga: Jarang Dibicarakan, Uji Coba Tahap Awal Vaksin Virus Corona Ini Hasilkan Kekebalan Tubuh yang Baik
#berantasstunting
#HadapiCorona