Spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan ini adalah swab orofaring (kerongkongan) atau swab nasofaring (tenggorokan).
Itu sebabnya rapid test antigen paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi.
Sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya. Keberadaan antigen itulah yang dideteksi.
Baca Juga: Covid-19 Sukses Dikontrol China, Datang Wabah Pes, Saat ini Diumumkan Sebagai Keadaan Darurat
Pemeriksaan ini dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang memiliki fasilitas biosafety cabinet.
Rapid test antibodi atau rapid test antigen selama ini digunakan pada orang tanpa gejala (OTG) atau orang yang telah kontak dengan pasien konfirmasi Covid-19.
Namun, rapid test antibodi dan atau rapid test antigen dapat juga digunakan untuk mendeteksi kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasa (PDP) pada wilayah yang tidak mempunyai fasilitas pemeriksaan Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau tidak mempunyai media pengambilan spesimen (Swab dan VTM).
Perlu menjadi pemahaman bersama, pemeriksaan rapid test antibodi dan atau rapid test antigen hanya merupakan screening awal.
Jadi, hasil pemeriksaan rapid test antibodi atau rapid test antigen harus tetap dikonfirmasi dengan menggunakan RT-PCR.