Find Us On Social Media :

Ridwan Kamil Berkantor di Depok, 70% Kasus Covid-19 Jabar ada di Bodebek

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Saat Memaparkan Pelanggar Prokes Di Jabar, Senin (28/9/2020)

GridHEALTH.id - Seiring dengan melonjaknya jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) di wilayahnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan untuk berkantor di Kota Depok mulai pekan depan.

Rencana tersebut dilakukan menyusul terjadinya peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan di wilayah Bodebek, yakni Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi.

Menurut Ridwan Kamil dengan berkantornya di Depok, ia bisa memastikan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Bodebek berjalan dengan baik.

“Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan Covid-19 di Bodebek bisa lebih terkoordinasi,” ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Rabu (30/9/2020).

Adapun sekitar 70% kasus Covid-19 di Jabar, katanya, terjadi di wilayah Bodebek.

Baca Juga: Temui Pedagang Odading, Presiden Jokowi Beri Pesan Khusus Soal Covid-19

Baca Juga: Wali Kota Risma Tunjukan Taringnya, Buat Jebakan Rapid Test On The Spot, Sekali Jaring Lebih dari 300 Orang Kena

Merujuk data yang dihimpun Gugus Tugas Jabar pada periode 21-27 September 2020, Kota Depok memiliki kasus positif terbanyak di antara daerah lain yakni 1.099 kasus, disusul Kota Bekasi (962 kasus) dan Kabupaten Bekasi (512 kasus).

Sementara dari periode yang sama, Kota dan Kabupaten Bogor masing-masing melaporkan 228 kasus dan 465 kasus.

Dari segi keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 per 26 September lalu, 10 besar rumah sakit terbanyak merawat kasus Covid-19 juga didominasi asal Bodebek.

Baca Juga: Tidak Ada yang Kebal Covid-19, Termasuk Orang yang Rajin Olahraga dan Diam di Rumah

Di Kota Depok, urgensi terkait ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 kriteria berat.

Untuk itu, Kang Emil berujar, penanganan Covid-19 khususnya di Kota Depok perlu lebih ditingkatkan, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan.

“Secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari sebelas rumah sakit tersibuk yang mengurus (kasus) Covid-19 itu sembilan ada di Bodebek. Dan Depok ini paling kritis dari catatan statistik kami sudah di atas 80 persen (tingkat keterisiannya),” ujar Kang Emil.

Baca Juga: Google Maps Luncurkan Peta Terdampak Covid-19, Panduan Untuk Pengemudi

Kang Emil pun mengatakan, perlu dibentuk tim khusus untuk menangani Covid-19 di Bodebek.

Selain itu, ia mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus di wilayah Bodebek bagi warga yang perlu dirawat karena Covid-19.

“Kami sudah koordinasikan untuk Bodebek ini ingin ada satu tim yang kokoh dan kompak. Jadi, nanti ada subsidi silang. Kalau rumah sakit di Depok penuh, nanti warga KTP Depok boleh dirawat di Bogor atau sebaliknya. Saat ini sedang kami kondisikan,” kata Kang Emil.

Baca Juga: Covid-19 Sukses Dikontrol China, Datang Wabah Pes, Saat ini Diumumkan Sebagai Keadaan Darurat

Diketahui Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan penambahan kasus baru pasien positif Covid-19, Selasa (29/9/2020), termasuk pasien yang dinyatakan pulih dan wafat.

Terdapat temuan 130 kasus baru Covid-19 di Depok. Jumlah ini adalah rekor tertinggi kedua, setelah sebelumnya Depok mencatat 366 kasus baru pada Minggu (27/9/2020).

Sementara itu, jumlah pasien yang diklaim sembuh mencapai 64 orang dan 1 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Dengan ini, maka jumlah pasien Covid-19 di Depok melonjak lagi dari 1.210 pasien menjadi 1.275 pasaien yang saat ini masih ditangani.(*)

Baca Juga: Kesaksian Pasien Covid-19, Sembuh dengan Minum 25 Liter Air per Hari

 #berantasstunting

#hadapicorona