GridHEALTH.id - Virus corona seakan tiada habisnya menyerang siapa saja di dunia ini.
Tercatat hingga Sabtu (3/10/2020), ada hampir 35 juta orang terpapar virus corona (Covid-19).
Sebagian ada yang mengaku tak mengalami gejala apapun, bahkan sebagian lainnya mengaku mengalami gejala seperti demam, sakit tenggorokan, sulit mencium bau, hidung tersumbat, dan lain sebagainya.
Namun tahukah, baru-baru ini ada peneliti yang menemukan gejala baru virus corona.
Studi tersebut memeriksa ratusan pasien di rumah sakit Madrid, Spanyol.
Baca Juga: Merebus, Mengukus dan Mengetim, Tiga Metode Memasak Paling Sehat
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa gejala baru virus corona yaitu munculnya benjolan kecil di lidah pasien.
Usia rata-rata pasien yang terlibat dalam penelitian ini adalah 56 tahunan.
Sementara itu, sekitar 58% responden adalah wanita.
Seperti diberitakan International Business Times, Sabtu (26/9/2020), setengah dari pasien mengalami manifestasi mukokutan berupa sindrom defisiensi imun yang sangat memengaruhi tangan dan kaki.
Sindrom defisiensi imun atau gangguan imunodefisiensi adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Pemerintah Akan Beri Tes Swab Gratis, Jika Ada Anggota Keluarga Positif Covid-19
Sistem imun penderita akan menurun, sehingga ia lebih mudah sakit dan mengalami berbagai jenis infeksi.
Dilansir SehatQ, imunodefisiensi dibagi menjadi dua jenis:
Imunodefisiensi primer, jenis gangguan sistem imun yang sudah muncul sejak lahir.
Imunodefisiensi sekunder, merupakan jenis yang didapat di kemudian hari.
Tipe ini lebih umum dibandingkan jenis primer.
Seperempat pasien mengalami ruam di mulut, yang paling umum adalah lingual papillitis yang sebagian besar berupa benjolan merah dan putih kecil di lidah.
Studi ini dilakukan setelah peneliti King's College London dan British Association of Dermatologists mengaitkan ruam dengan Covid-19.
Baca Juga: Kabar Baik, Rapid Test Antigen Bisa Digunakan di Indonesia dan Gantikan Rapid Test Antibodi
Veronique Bataille, Konsultan Dermatologi yang memimpin penelitian virus corona ini mengatakan, riset yang dilakukannya menunjukkan bahwa ruam lebih bisa memprediksi Covid-19 daripada demam dan batuk, terutama pada anak-anak.
"Kami menemukan satu dari enam anak terkena ruam tanpa gejala klasik lainnya. Umumnya, ruam Covid-19 berlangsung selama beberapa minggu dan akhirnya hilang. Dalam beberapa kasus, obat yang diresepkan mungkin diperlukan jika ruamnya sangat gatal," kara Bataille seperti dilansir The Sun.
Baca Juga: 8 Cara Tingkatkan Imunitas, Keyakinan Adalah Faktor Penentu
Gambar yang dikumpulkan dengan aplikasi Studi Gejala Covid pun mengumpulkan berbagai informasi.
Mereka menemukan, ada delapan jenis ruam yang bisa menjadi tanda penyakit Covid-19, di antaranya ruam di jari kaki dan tangan merah, eksim dada, dan pityriasis rosea.
Pityriasis rosea adalah penyakit kulit yang ditandai ruam merah atau merah mudah yang bersisik dan sedikit menonjol.
Ruam yang timbul dapat disertai rasa gatal dan tidak.
Dr. Tanya Bleiker, Presiden British Association of Dermatologist mengatakan, riset ini menunjukkan bahwa hubungan antara ruam tertentu dan Covid-19 menjadi semakin jelas.
"Mampu mengenali hal ini adalah hal yang sangat penting untuk mengurangi penyebaran penyakit. Kami akan segera merilis gambar ruam atau tanda-tanda di kulit terkait Covid-19 bersama tim Studi Gejala Covid," ucap Tanya. (*)
Baca Juga: Gula Sebabkan Vitamin Tidak Terserap dengan Baik Oleh Tubuh
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gejala Baru Virus Corona, Benjolan Kecil di Lidah Bisa Jadi Covid-19