Kemungkinan besar, ini sebagai cara tubuh mengalihkan energi dari tugas-tugas yang membutuhkan energi tinggi yang terkait dengan hormon.
Tugas yang membutuhkan banyak energi antara lain meningkatkan otot, agresi, dan nafsu seksual.
Hal ini membuat para ilmuwan berspekulasi, penurunan testosteron mungkin menjadi alasan kenapa pria dua kali lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 dibanding wanita.
Baca Juga: Hanya Satu 'Obat' Kesembuhan Pasien di RSD Wisma Atelet, Harganya...
"Kadar testosteron telah lama diketahui menurun saat seseorang memiliki penyakit dan terutama terinfeksi virus. Ada alasan evolusi yang tidak selalu buruk," kata Dr Daniel Kelly, Dosen Senior Biokimia di Universitas Sheffield Hallam yang tidak terlibat dalam riset ini.
"Testosteron dikenal sebagai anti-inflamasi, jadi ada kemungkinan penurunan testosteron yang berlebihan memungkinkan terjadinya badai sitokin."