Para peneliti melaporkan pada hari Jumat di jurnal Thorax, ketidaknyamanan penggunaan masker kemungkinan besar bukan karena penghirupan ulang karbon dioksida dan penurunan kadar oksigen.
Sebaliknya, masker dapat menyebabkan ketidaknyamanan dengan mengiritasi saraf wajah yang sensitif, menghangatkan udara yang dihirup, atau memicu perasaan klaustrofobia.
Ketidaknyamanan seperti itu seharusnya tidak menimbulkan masalah keamanan, kata para penelit.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Riset terbaru: Masker tidak mempengaruhi paru-paru, virus hidup di kulit selama 9 jam"