Find Us On Social Media :

Pakai Masker dalam Waktu Lama Bisa Memengaruhi Paru-paru Kita?

Penggunaan masker medis dan kain sesuai standar kesehatan dalam waktu lama tidak memegaruhi paru.

GridHEALTH.id - Sejak masyaraat dunia dianjurkan untuk mengenakan masker selama di luar rumah, mulai bermunculan aneka opini, pendapat, juga berita, dan hasil penelitian yang entah dari mana asal usulnya mengenai pengaruh masker dan kesehatan.

Sampai-sampai ada yang menyatakan, menggunakan masker dalam waktu lama bisa memengaruhi paru-paru yang mengenakannya.

Baca Juga: Fakta Baru Virus Corona dari CDC; Covid-19 Bisa Menyebar di Udara Melalui Virus yang Tertinggal Berjam-jam

Mengenai informasi tersebut, jika masker yang digunakan bukan masker standar kesehatan, tentu percuma. Misal, buff, masker scuba, atau kain kurang dari tiga lapis.

Sebab masker tersebut bisa diterobos oleh virus corona baru, yang ujung-ujungnya bisa menginfeksi paru-paru.

Baca Juga: Pengesahan UU Cipta Kerja Dipercepat Demi Tak Ada Penyebaran Covid-19, Wakil Ketua DPR: 18 Anggota dan 40 Staf Ahli Positif Corona

Begitu juga jika masker sekali pakai kita gunakan berulang-ulang, bisa jadi itu akan mengakibatkan masalah kesehatan di saluran pernapasan, bahkan masalah di organ pernapasan manusia.

Apalagi jika masker kain jika digunakan lebih dari 4 jam, dan berulang-ulang tak peduli sudah kotor. Ini lain lagi ceritanya, bisa jadi kita terinfeksi tidak hanya virus, taoi juga bakteri.

Baca Juga: Kisah Pilu Tenaga Kesehatan RS Harapan Kita, Butuh 9 Orang untuk Tangani Operasi Seorang Pasien Covid-19

Jadi mengenai masker dapat memengaruhi paru-paru, tergantung cara pakai dan masker apa yang digunakan.

Jika cara pakai masker benar, sesuai aturan kesehatan, dan maskernya yang standar atau SNI, masker tidak akan memengaruhi paru.

Hal ini pun dipertegas oleh ahli yang diberitakan Reuters.

Baca Juga: 3 Kombinasi Bahan Alami Ini Ampuh Bantu Wajah Jadi Putih Bersih

Para peneliti mengatakan, penggunaan masker mungkin tidak nyaman, tetapi tidak membatasi aliran oksigen ke paru-paru.

Bahkan pada orang dengan penyakit paru-paru yang parah.

Mereka menguji efek memakai masker bedah pada pertukaran gas.

Baca Juga: Alasan Medis Larangan Bercinta Saat Haid, Ini Penjelasan Dokter

Itu adalah proses di mana tubuh menambahkan oksigen ke darah sambil mengeluarkan karbon dioksida.

Pengujian itu dilakukan terhadap 15 dokter sehat dan 15 veteran militer dengan paru-paru yang rusak parah melalui jalan cepat enam menit di atas permukaan datar dan keras.

Kemudian, kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah diukur sebelum dan sesudah tes jalan kaki.

Baca Juga: Gatal di Perut Jadi Salah Satu Masalah Kehamilan, Simak 7 Cara untuk Mengatasinya

Hasilnya, baik dokter yang sehat maupun pasien dengan penyakit paru-paru tidak menunjukkan perubahan besar dalam pengukuran pertukaran gas setelah tes berjalan hingga 30 menit kemudian.

Baca Juga: Dalam Sehari, Berapa Kali Idealnya Minum Jus Buah dan Sayur?

Para peneliti melaporkan pada hari Jumat di jurnal Thorax, ketidaknyamanan penggunaan masker kemungkinan besar bukan karena penghirupan ulang karbon dioksida dan penurunan kadar oksigen.

Sebaliknya, masker dapat menyebabkan ketidaknyamanan dengan mengiritasi saraf wajah yang sensitif, menghangatkan udara yang dihirup, atau memicu perasaan klaustrofobia.

Baca Juga: Studi WHO, Setengah Penderita Diabetes Tipe 2 Tak Menyadari Dirinya Terkena, Padahal 4 Hal Ini Bisa Jadi Penanda

Ketidaknyamanan seperti itu seharusnya tidak menimbulkan masalah keamanan, kata para penelit.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Riset terbaru: Masker tidak mempengaruhi paru-paru, virus hidup di kulit selama 9 jam"