Find Us On Social Media :

Pandemi Covid-19 Usai Jumlah Bayi dan Ibu Melahirkan Naik, Kehamilan Meningkat Hingga 500 Ribu

Kehamilan di masa pandemi Covid-19 meningkat hingga 500 ribu. BPJS siap-siap jebol, menanggung biaya persalinan.

GridHEALTH.id - Percaya atau tidak jumlah penduduk akan bertambah di ujung atau di akhir masa pandemi.

Hal ini bisa diprediksi karena selama pandemi Covid-19, jumlah ibu hamil meningkat hingga mencapai angka 500 ribu.

Baca Juga: Beda dengan Satgas dan IDI, Epidemiolog Ini Tak Terima Demo UU Cipta Kerja Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19: 'Tidak Bisa Faktor Tunggal'

Hal ini berkolerasi dengan pernyataan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Hasto Wardoyo, pada 8 Mei 2020, yang menyebutkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi sendiri menurun hingga 10%.

Mengutip dari kompas.com, dari 28 juta pengguna aktif kontrasepsi, 2,8 juta di antaranya menyudahi penggunaan alat kontrasepsi.

Dengan begitu berdasarkan perhitungannya akan ada 420 bayi yang akan dilahirkan dalam kurun waktu sembilan bulan ke depan.

Sebelum pandemi Covid-19, jumlah persalinan sendiri pertahuannya sudah mencapai rata-rata 4,8 ribu.

Baca Juga: Minum 3 Cangkir Kopi Perhari Bisa Membuat Payudara Perempuan Mengecil

"Jika naik 420 ribu saja selama 3 bulan, kan sudah lumayan," ujar Hasto.

Untuk diketahui, alasan menurunnya jumlah pengguna kontrasepsi saat pandemi Covid-19 menurut Hasto, seperti dilansir dari Kontan.co.id (9 Juni 2020), adalah karena beberapa hal, yaitu;

Baca Juga: Bisa Deteksi Masalah Kehamilan, Manakah Sebaiknya Bentuk Perut Ibu Hamil, 'B Belly' atau 'D Belly'?

Pertama, kekhawatiran yang akhirnya membuat pasangan mengurungkan diri untuk mendatangi fasilitas kesehatan guna mengikuti program KB.

Kedua, pembatasan penerimaan pasien dan jam buka di fasilitas kesehatan, klinik, atau bidan terkait aturan physical distancing selama masa pandemi.

Karena itu, April 2020 terjadi penurunan peserta atau akseptor aktif 10% dibanding bulan sebelumnya.

Baca Juga: Muncul Klaster Jenguk Bayi, Puluhan Warga di Ponorogo Tes Swab

April tercatat ada sekitar 26 juta peserta KB aktif, dimana bulan Maret 36 juta akseptor.

"KB aktif per bulan 36 juta, April turun banyak. Penurunan antar provinsi rata-rata 10%-15% dari akseptor sebelumnya," jelas Hasto saat webinar ‘Urgensi Pelayanan KB Pada Masa New Normal’ Selasa (9/6).

Baca Juga: Cat Dinding dengan Kandungan Super Ion Bisa Mencegah Virus Corona Menempel

Jadi kira-kira papar Hasto, saat ini ada sekitar 10 juta pasangan tak menggunakan alat kontrasepsi pada masa pandemi.

Jika dengan persentase kehamilan Pasangan Usia Subur (PUS) diambil paling rendah yaitu 15%-20%, maka Hasto menyebut ada penambahan angka kehamilan sekitar 370.000 sampai 500.000.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Lindungi Pengobatan Alternatif dan Paranormal sebagai Jasa Layanan Kesehatan Medis

Karenanya, BKKBN gencar mengimbau pasangan untuk menunda hamil selama Covid-19 dengan tetap aktif mengikuti program KB.

Kenapa? Karena peningkatan tersebut berkaitan dengan bengkaknya pengeluaran negara untuk biaya persalinan dari negara melalui BPJS Kesehatan.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona