GridHEALTH.id - Klaster jenguk bayi menabah jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Akibat klaster jenguk bayi ini puluhan warga dilaporkan harus mengikuti tes usap (swab), karena ikut menjenguk bayi yang baru lahir.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Lindungi Pengobatan Alternatif dan Paranormal sebagai Jasa Layanan Kesehatan Medis
Pemeriksaan dilakukan, lantaran 1 keluarga dari bayi yang baru lahir tersebut, baru diketahui positif corona, termasuk bidan yang membantu persalinan.
Sementara itu diketahui tes swab sendiri menurut Mayo Clinic, merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan.
Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.
Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.
Lebih lanjut, 5 ambulans diberangkatkan Tim Gugus Tugas Puskesmas Kabupaten Ponorogo untuk mengantar 28 orang, melakukan tes swab, di rumah sakit umum daerah Ponorogo.
Klaster baru ini muncul dari seorang ibu yang baru melahirkan di bidan setempat pekan lalu. Seminggu setelah kelahiran, bayi mengalami diare.
Sang ibu, menjalani tes usap dan hasilnya positif covid 19. Sementara hasil tes usap pada bayi, masih menunggu hasil.
Baca Juga: Penyebab Anak Mudah Terpapar Virus Corona, Orangtua Harus Waspada!
Diperkirakan, ada puluhan warga yang secara bergantian menjenguk bayi yang baru lahir ini.
Dari hasil tracing atau pelacakan sementara, 5 orang yakni anggota keluarga, dan bidan yang membantu proses persalinan, terkonfirmasi positif covid-19.
Baca Juga: Warga Jerman Ketar-ketir, Virus Corona Kembali Berulah Setelah 2 Bulan Tanpa Kasus Baru
Tracing pertama, ditemukan 28 orang yang akan melakukan tes usap, kemudian pihak puskesmas telah mendapatkan daftar nama baru, dan terkumpul 29 orang lagi, yang akan dijadwalkan mengikuti tes usap berikutknya, dari klaster jenguk bayi di wilayah Kota Ponorogo.
Diberitakan sebelumnya, Plt Bupati Ponorogo, Soedjarno mengumumkan, ada 7 (tujuh) tambahan kasus Covid-19 pada 3 Oktober 2020.
Salah satu pasien tersebut merupakan pasien post partum atau pasien pasca melahirkan.
"Berawal dari bayinya yang berusia 7 hari ada keluhan diare, kemudian di rapid test hasilnya reaktif. Karena hasil tersebut, akhirnya bayi dan ibunya di lakukan swab test," kata Soedjarno, Minggu (4/10/2020).
Hasil dari tes PCR (Polymerase Chain Reaction) menunjukkan bahwa ibunya positif Covid-19, sedangkan bayinya masih menunggu hasil tes PCR.(*)
Baca Juga: Membalikkan Mitos, Makan Nanas Saat Haid Malah Hilangkan Kram Perut
#berantasstunting
#hadapicorona