Find Us On Social Media :

Studi dan Penelitian Golongan Darah Terhadap Risiko Infeksi Virus Corona dan Penyakit Serius Lainnya

Golongan darah Vs masalah kesehatan

Xinghuan mengatakan, "pemilik golongan darah A perlu lebih memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terjangkit infeksi."

Mengutip dari Tribun Timur, di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan di situs pracetak untuk Ilmu Kesehatan di bawah lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.

Hal itu bisa dilihat dari 206 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya mempunyai golongan darah A.

Baca Juga: Update Vaksin Covid-19; Johnson & Johnson Hentikan Uji Coba Klinis Vaksin Virus Corona

Jumlah itu adalah 63 persen lebih banyak dari golongan darah O yang dimiliki 52 orang Pola seperti ini juga ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.

Tapi fakta dan laporam terseut justru meuat khawatir ahli.

Sebab dikhawatirkan pemilik golongan darah O merasa dirinya kebal terhadap infeksi virus. Padahal fakta ilmiahnya tidak mutlak demikian adanya.

Pun, ahli khawatir kalau orang bergolongan darah A akan panik.

Baca Juga: 50,5 Persen dari 1.488 Pasien Positif Covid-19 Memiliki Hipertensi, Ini Cara Ampuh Cegah Kematian Karenanya

Para ahli berpendapat bahwa studi ini membuat orang yang bergolongan darah A akan semakin tidak tenang.

Meski begitu, mereka menyarankan perlu ada penelitian lebih lanjut yang solid dengan jumlah peserta yang lebih banyak lagi.

Menurut ahli mikrobiologi dan profesor emerita biologi di Indiana University, Patricia Foster, PhD, studi ini sebenarnya menarik tetapi tetap membutuhkan verifikasi.

Baca Juga: Lansia Memang Patut Dijauhkan Dari Covid-19, Sekalinya Terinfeksi, Bukan Saja Risiko Kematian Tinggi Juga Bisa Sebabkan Kepikunan

"Hasil ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena kami tahu golongan darah penting dalam pengaturan lain dan virus lain,” ujarnya.

Karenanya, “Hasil ini tidak dapat digunakan untuk mengurangi kewaspadaan serius yang harus dilakukan setiap orang, terlepas dari golongan darah mereka,” kata ahli hematologi dan profesor di Larner College of Medicine di University of Vermont, Dr. Mary Cushman, MSc.

Baca Juga: Bak Beli Kucing Dalam Karung, Indonesia Blak-blakan Beli Vaksin Covid-19 Belum Ada Jaminan Aman dan Lolos Uji Klinis Fase 3