"Untuk kasus seperti itu harus ditangani dengan operasi pada penis yang berisiko menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di penis. Tetapi, kasus demikian kecil jumlahnya," kata Heru.
Heru mengatakan, harus disamakan terlebih dahulu persepsi masyarakat tentang obat kuat.
Obat-obatan dengan merek dagang cialis dan viagra merupakan obat disfungsi ereksi dan bukan obat kuat.
Apa yang dikenal dengan obat kuat itu sebetulnya dilekatkan pada bahan-bahan untuk meningkatkan stamina tubuh dan kemampuan , misalnya agar lebih lama ereksi.
Baca Juga: Cara Mudah Hindari Infeksi Covid-19, Tips dari CDC Saat di Tempat Makan Umum
"Ada berbagai herbal, termasuk ginseng yang dimitoskan sebagai obat kuat. Namun, herbal-herbal itu fungsinya lebih kearah meyegarkan fisik tubuh, jadi tidak langsung ke soal ereksi," kata Heru.
Menurut Heru, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan herbal itu dapat mengatasi masalah disfungsi ereksi.
Konsumsi herbal murni yang pada dasarnya menyegarkan tubuh itu, seharusnya tidak berbahaya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Kuat