Find Us On Social Media :

Ternyata Bibit Vaksin Merah Putih Baru Tersedia Awal Tahun Depan!

Menristek Bambang Brodjonegoro angkat bicara soal vaksin merah putih.

GridHEALTH.id - Pemerintah Indonesia memang berencanan elakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) mulai bulan November 2020 ini.

Namun vaksin tersebut ternyata bukan vaksin merah putih yang disebut-sebut merupakan vaksin pengembangan dari Indonesia.

Baca Juga: Berkah Covid-19, Baru 14 Tahun Remaja Ini Dihadiahi Rp 366 Juta Usai Ikut Meneliti Covid-19

Melainkan vaksin dari perusahaan China, yakni CanSino, Sinovac Biotech, dan Sinopharm.

Diketahui vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.

Melihat hal itu, lantas kapan vaksin merah putih bisa tersedia?

Baca Juga: Bangga Dipanggil dalam HUT Golkar, Menkes Terawan Bahas Pengobatan Tradisional dalam Penanganan Covid-19

Baca Juga: Pertanyaan Awam, ‘Berapa Lama Saya Bisa Tertular Sebelum Tes Covid-19 Dinyatakan Positif?

Menanggapi pertanyaan tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan proses pengembangan vaksin merah putih baru memasuki fase uji kepada hewan.

Bibit vaksin yang sedang menjalani uji hewan tersebut, merupakan pengembangan dari dua institusi, yakni Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman dan Universitas Indonesia.

"Yang dari Eijkman dan UI tahapannya sudah mendekati atau sudah masuk ke tahap uji hewan," kata Bambang dalam konferensi pers daring, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga: Beda Pendapat Menkes Terawan Soal Rumah Sakit 'Covidkan' Pasien Meninggal; 'Nda Ada Seperti Itu'

Bambang mengatakan jika seluruh proses berjalan lancar, awal tahun depan bibit vaksin Merah Putih dapat diserahkan kepada Bio Farma untuk menjalani uji klinis dan produksi.

"Kalau semuanya lancar bulan Januari, paling lambat Februari kita sudah serahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma," tutur Bambang.

Sejauh ini, pemerintah telah mengirimkan 114 whole genome sequencing (WGS) atau hasil pengurutan genom dari pasien positif Covid-19 di Indonesia ke lembaga GISAID.

Baca Juga: Beda Pendapat Menkes Terawan Soal Rumah Sakit 'Covidkan' Pasien Meninggal; 'Nda Ada Seperti Itu'

Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pembuatan vaksin Merah Putih. GISAID bakal mempelajari data genetika virus.

"Saat ini kita sudah mensubmit atau menyampaikan 114 hold genome sequencing kepada GSAID yang merupakan bank data dari virus influenza di dunia," ungkap Bambang.

Saat ini vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga dalam negeri, yakni LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.

Baca Juga: Jika Tak Diungkap Olehnya, Tak ada yang Tahu Penyanyi Cantik Bertalenta Ini Sejak Remaja Idap Penyakit Mematikan Paling Ditakuti Perempuan

Enam lembaga tersebut mengembangkan vaksin Covid-19 dengan metode yang berbeda. Eijkman mengembangkan dengan platform protein rekombinan, UI dengan platform DNA, MRNA, dan virus-like particle.

Sementara Universitas Airlangga adenovirus, ITB juga adenovirus, sementara Universitas Gajah Mada menggunakan protein rekombinan dan LIPI juga dengan protein rekombinan.(*)

Baca Juga: Perihal Pengobatan Penyakit Tidak Menular Saat Pandemi, Ini Anjuran Dokter Agar Optimal

#berantasstunting

#hadapicorona