Sementara itu, melansir laman The Washington Post, relawan tersebut berada dalam kelompok kontrol yang tidak menerima vaksin eksperimental dan meninggal karena virus coorna (Covid-19).
Layanan berita G1 mengatakan relawan itu adalah seorang dokter yang merawat pasien virus corona di Rio de Janeiro, Brazil.
Badan Pengawasan Kesehatan Nasional mengatakan komite keamanan internasional AstraZeneca telah merekomendasikan uji coba dilanjutkan.
Di bawah protokol uji coba, separuh peserta menerima vaksin eksperimental, dan separuh lagi menerima vaksin meningitis yang telah terbukti aman.
Setiap kejadian parah yang mungkin disebabkan oleh vaksin akan memicu jeda dalam penelitian untuk penyelidikan.
Seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan dia tidak dapat mengomentari kasus individu dalam uji coba yang sedang berlangsung, mengutip persyaratan kerahasiaan dan aturan uji klinis.