Survei tersebut mengumpulkan informasi tentang gaya hidup, diet, riwayat medis, dan penyakit apapun.
Pada awal studi, yakni tahun 1989, para perawat wanita diminta untuk mengingat kembali siklus menstruasi mereka selama masa remaja, antara usia 14 dan 17 tahun, serta pada masa dewasa awal, sekitar usia 18 hingga 22 tahun.
Selanjutnya di tahun 1993, kelompok yang sama ditanyai tentang lama dan keteraturan siklus tersebut saat ini, ketika mereka berusia antara 29 dan 46 tahun.
"Kami menemukan bahwa risiko kematian dini lebih tinggi di antara wanita yang melaporkan siklus haid tidak teratur atau yang panjang di kemudian hari," kata peneliti dalam studi tersebut.
Sedangkan pada kelompok usia yang lebih tua, mereka mengalami siklus menstruasi lebih dari 40 hari, lebih mungkin meninggal secara prematur dibandingkan mereka yang melaporkan siklus menstruasi yang lebih umum dari 26 hingga 31 hari.
Namun, temuan terakhir, menjadi masuk akal karena ternyata merokok yang dilaporkan beberapa responden, berdampak pada kardiovaskular, kekebalan dan kesehatan metabolisme.
Baca Juga: Kurus Tetapi Menderita Kolesterol Tinggi, Ternyata Akibat Hal Ini
Baca Juga: Herpes Genital Tak Bisa Diobati Tuntas, Ini Pentingnya Menjaga Kebersihan Organ Intim
Menstruasi tidak teratur mungkin merupakan tanda kesehatan yang buruk pada faktor tersebut.