Find Us On Social Media :

Setelah Libur Panjang Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, Ini Penyebabnya yang Harus Dihindari Akhir Oktober

Libur panjang Oktober. Hindari 3 aktivitas berikut yang berpotensi membuat kasus Covid-19 melonjak. (foto ilustrasi).

GridHEALTH.id - Sepanjang pandemi Covid-19 di Indonesia, setiap libur panjang kasus Covid-19 di Indonesia naik.

Hal ini pula yang dikhawatirkan saat libur panjang cuti bersama akhir Oktober 2020.

Baca Juga: Kutu Rambut Bukan Saja Masalah Kesehatan Orang Miskin, Keluarga Ustaz dan Artis juga Mengalami

Pemerintah memang tidak membatalkan cuti bersama, tapi menghimbau supaya masyaraat tetap mawas diri dan baiknya jika tidak urgent mendesak tidak perlu berpergian, apalagi jauh.

Jika pun ingin melakuan bepergian, patuhi dengan tertib dan baik protokol kesehatan dan menjaga diri dengan baik.

Pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, tidak lupa selalu makan makanan yang bersih dan bergizi, banyak minum dan mengonsumsi buah-buahan, olahraga, tidur cukup.

Baca Juga: TNI dan Polisi Bersih-bersih Soal LGBT, Seorang Perwira Dinonjobkan Hingga Pensiun Karena Penyuka Sesama Jenis

Tak kalah pentingnya, hindari tiga aktivitas berikut ini yang membuat kasus Covid-19 di Indonesia tinggi.

Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, tiga aktivitas yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19 adalah;

Baca Juga: Akibat Makan Mi Instan yang Disimpan Selama Setahun, 9 Anggota Keluarga Ini Meninggal Keracunan Asam Bongkrek

Pertama, Pertemuan di dalam ruangan

Ikut pertemuan di dalam ruangan, seperti arisan atau reunian, dengan jumlah orang yang banyak.

Dewi mengatakan, potensi penularan bisa dibawa oleh mereka yang datang dari tempat atau wilayah yg berbeda.

Baca Juga: Sentuhan Orangtua Menenangkan Sinyal Rasa Sakit di Otak Bayi

"Kita enggak tahu apakah dia sehat atau tidak."

"Protokol kesehatan 3M harus tetap diterapkan walaupun mereka orang dekat kita," tegas dia.

Dewi yang bergelar Doktor menyebut, aktivitas yang terhitung aman dilakukan di rumah saja.

Baca Juga: Jadi Kuncian saat Pandemi Covid-19, Jahe Rupanya Berbahaya Jika Dikonsumsi Ibu Hamil Muda

Contohnya, mengirim makanan atau hadiah ke teman-teman via ojek daring atau ekspedisi, mengobrol melalui video call, belanja online, atau menonton film.

Baca Juga: Pria Jangan Terlalu Banyak Minum Obat, Risikonya Bisa Terkena Impotensi

Jika memang ingin keluar rumah, ia menyarankan ke tempat terbuka atau outdoor yang luas.

Namun, harus tetap memperhatikan kondisi dan jangan memaksakan kehendak jika memang tempat tersebut ramai.

"Selain itu, jangan biarkan tangan sentuh muka sebelum cuci tangan atau lepas masker," katanya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Dianggap Melandai, Pemprov DKI Perpanjang PSBB Transisi hingga 8 November

Kedua, berbelanja, khususnya di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan sirkulasi udara segarnya minim.

Berbelanja ke swalayan yang ramai, termasuk dalam kategori yang harus dihindari.

Dewi menyatakan, supermarket saat ini memang sudah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M), serta membatasi jumlah pengunjung.

Baca Juga: Konon Kebal Corona, Pemilik Golongan Darah O Wajib Hindari 5 Jenis Sayuran Ini!

Namun, Dewi mewanti-wanti jika protokol itu tidak dilakukan secara ketat, misalnya membuka pintu masuk lebih dari satu pintu.

"Tidak boleh beda (pintu masuknya)."

"Ketika masuk, ukur keramaian."

"Harus lebih hati-hati, bawa hand sanitizer dan jangan asal sentuh barang, lalu sentuh muka," ujar dia.

Baca Juga: Menko Luhut Umumkan Vaksinasi Covid-19 di November 2020 Batal: 'Tidak Kesampaian, Ada Aturan yang Harus Dipatuhi'

Ketiga, rekreasi/ bertemu banyak orang

Aktivitas rekreasi ke tempat wisata yang bertemu banyak pengunjung.

Dewi menjelaskan dua hal potensi penularan dari aktivitas tersebut, yakni di dalam kendaraan, mobil atau bus yang memiliki AC, dan perjalanan itu menempuh jarak yang jauh, lebih dari satu jam.

Titik bahayanya, kata Dewi, jika ada orang yang tidak bergejala atau OTG bertemu banyak orang di dalam kendaraan itu.

Baca Juga: Diet Cara Apapun Percuma Jika Cara Mengunyah Makanan yang Kita Makan Salah

Potensi airborne atau penularan lewat udara dalam ruang tertutup begitu besar terjadi, terlebih mereka di dalam kendaraan itu cukup lama.

Selain itu, mereka yang piknik pasti makan dan berbincang bersama.

Meski memakai masker, Dewi memastikan beberapa orang berpotensi lupa dengan melepas masker atau menyentuh muka mereka sebelum mencuci tangan.

Baca Juga: 4 Tips Mudah dan Murah Tidur Tetap Nyenyak Meski Hidung Mampat

"Studi kasus di Jawa Timur, ada orang positif di kantor."

"Setelah ditelusuri, empat orang dari karyawan itu sempat wisata bersama."

"Mereka makan bakso bakar, ke alun-alun yang banyak pengunjung. Kadang tidak pakai masker," ujar Dewi lewat keterangan tertulis, Minggu (25/10/2020).(*)

Baca Juga: Batas Penggunaan Minyak Goreng Sawit Hanya 3 Kali Memasak, Setelah Itu Harus Dibuang, Sudah Menjadi Racun

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Aktivitas Berisiko Tinggi Penularan Covid-19