Find Us On Social Media :

Habis Libur Panjang, Menkeu Sri Mulyani Khawatir: 'Kita Harus Mengerem Lagi', Kenapa?

Menteri Keuangan Sri Mulyani ungkap ada kemungkinan menarik rem darurat

GridHEALTH. id - Libur panjang akhir Oktober 2020 kini resmi berakhir pada Minggu (1/11/2020).

Kendati demikian, pemerintah mengkhawatirkan adanya lonjakan pasien Covid-19 pasca liburan tersebut.

Baca Juga: Banyak Pejabat Nekat Ikut Liburan, Ahli Epidemiologi: 'Enggak Konsekuen, Tidak Bagus untuk Masyarakat'

Tak terkecuali Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang mengkhawatiran momen pasca libur panjang akhir Oktober 2020 ini.

Sri Mulyani mengatakan, libur panjang selama 28-31 Oktober 2020 berpotensi menyebabkan kasus infeksi virus corona (Covid-19) meningkat, jika masyarakat tidak berhati-hati dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Peserta BPJS Kesehatan Wajib Cek Kepesertaan, Begini Cara Registrasi Ulang

"Sekarang ini habis libur panjang, kita khawatir. Masyarakat yang melakukan libur panjang kita harapkan tetap melakukan disiplin protokol kesehatan karena kalau tidak, jumlah kasus Covid-19 naik," ujarnya dalam webinar, Minggu (1/12/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

Menkeu Sri Mulyani berujar ada kemungkinan untuk kembali menarik rem darurat.

"Kita harus perlu melakukan langkah-langkah untuk mengerem lagi, dan itu berarti akan berdampak negatif pada ekonomi dan sosial," ujarnya.

Jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat tersebut kembali berlaku, berarti akan berdampak negatif terhadap ekonomi dan sosial.

Baca Juga: 4 Langkah Pertolongan Pertama Anak Tersengat Lebah, Jangan Gegabah Karena Bisa Mengancam Jiwa

"Jadi, kita berharap semua teman-teman di manapun Anda berada, apapun profesi Anda, apapun peran Anda tolong ikut membantu kita semua untuk aman dari Covid-19. Caranya dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan karena tanpa itu ekonomi tidak akan pulih," kata Sri Mulyani.

Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, upaya lain pemerintah tentu saja akan terus melakukan seperti riset terhadap vaksin, penemuan terhadap alat testing.

"Selain itu, juga berbagai hal terkait anggaran yang ditujukan untuk membantu agar masyarakat Indonesia bisa pulih dari Covid-19," pungkasnya. (*)

Baca Juga: 137 Kass Baru Mendadak Muncul di Kashgar China, 4,75 Juta Warganya Langsung di Test Covid-19

#hadapicorona