Find Us On Social Media :

7 Keistimewaan Teh Hijau, Tapi Berbahaya Bagi Jantung Jika Sedang Mengonsumsi Obat Seperti Ini

lustrasi teh hijau, 7 manfaat teh hijau bagi kesehatan

Selain meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pemecahan lemak, EGCG juga dapat memblokir pembentukan sel lemak baru.

Sebuah studi menemukan, bahwa pria yang minum teh hijau dengan kandungan 136 miligram EGCG kehilangan empat kali lebih banyak lemak perut selama tiga bulan.

Baca Juga: Jalani Perawatan di Ruang Isolasi, Wanita Ini Diperkosa Pegawai Rumah Sakit

Jumlah EGCG dalam teh hijau bervariasi, namun rata-rata mengandung 25-86 mg per porsi.

Untuk lebih banyak EGCG, pilih teh hijau dengan bubuk matcha yang nutrisinya bisa 137 kali lebih banyak.

4. Mengaktifkan lemak baik

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, senyawa katekin dalam teh hijau meningkatkan lemak cokelat di dalam tubuh.

Baca Juga: Jalani Perawatan di Ruang Isolasi, Wanita Ini Diperkosa Pegawai Rumah Sakit

Lemak tersebut juga dapat menurunkan berat badan dari tubuh dan berkontribusi meningkatkan kadar insulin.

Meskipun jumlahnya lebih sedikit di dalam tubuh, lemak cokelat secara metabolik aktif dan mampu membakar kalori. Semakin banyak lemak cokelat pembakar kalori yang dimiliki orang dewasa itu semakin baik.

Baca Juga: Di Tengah Kontroversi Perlu Tidaknya, Lockdown Ternyata Masih Jadi Pilihan, Buktinya Inggris Akan Terapkan Selama Satu Bulan

5. Olahraga dan teh hijau, perpaduan yang kuat

Perpaduan minum teh hijau dan berolahraga merupakan cara membasmi lemak yang lebih manjur.

Dalam studi selama 12 minggu baru-baru ini, peserta yang minum 4-5 cangkir teh hijau setiap hari dibarengi lari cepat menghilangkan lebih banyak lemak perut dan lemak total.

Baca Juga: Dirjen WHO Tedros Jalani Karantina usai Bertemu Orang Positif Covid-19

Selain itu, peserta juga mengalami peningkatan massa otot tanpa lemak.

6. Membantu pemulihan setelah berolahraga

Berolahraga adalah bagian penting dari rencana penurunan berat badan, tetapi rasa sakit dan lelah seringkali menghambat orang untuk melakukannya.

Baca Juga: Ketua Umum PMI Jusuf Kalla: 'Dengan Vaksin Siap Beredarpun, Indonesia Baru Selesai Pandemi Covid-19 Pada 2022'