Tentu masih ingat diingatam, awal-awal kasus virus corona raai masuk Indonesia, Surabaya tetiba saja menjadi pusat perhatian publik.
Bukannya apa-apa, saat itu kasus tertinggi infeksi Covud-19 di Indonesia adanya di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Studi : Wanita yang Masih Haid Cenderung Terlindung dari Serangan Jantung
Belum lagi saat itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sempat bersitegang dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar parawansa.
Nah, sakit tingginya kasus Covid-19 di Surabaya, sampai-sampai kota Pahlawan tersebut dijuluki Wuhannya Indonesia, alias Wuhan kedua.
Baca Juga: Siap-siap, Warga Jakarta yang Baru Pulang Liburan Akan Didata dan Jalani Tes Covid-19!
Kini, delapan bulan kemudian kondisi yang terjadi 180 derajat berubah total.
Dilaporkan tren kasus penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya terus mengalami penurunan.
Baca Juga: Sudah Sembuh, Berapa Lama Tubuh Kebal Terhadap Infeksi Berulang Covid-19? Ini Jawabannya
Dari data Pemkot Surabaya per 21 Oktober 2020, sebanyak 63 kelurahan di Surabaya sudah dinyatakan nol kasus.
Menurut Febriadhitya Prajatara, Kabag Humas Pemkot Surabaya, sejauh ini pemkot tidak mengendorkan berbagai upaya.