Find Us On Social Media :

Lagi, Seorang Ayah Tega Membunuh 2 Anaknya yang Masih Balita, Alasannya Depresi Akibat Lockdown

ilustrasi - Seorang ayah tega membunuh kedua anaknya dengan alasan alami depresi karena lockdown.

GridHEALTH.id - Depresi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) kembali memakan korba jiwa.

Kali ini dikabarkan seorang ayah tega membunuh kedua anaknya yang masih balita hanya karena merasa depresi akibat lockdown yang diterapkan pemerintah setempat.

Dilansir dari The Guardian, ayah tersebut diketahui bernama Nadarajah Nithiyakumar (41).

Dimana pria tersebut nekat membunuh kedua anaknya Nigash (3) dan Pavinya yang berusia 19 bulan pada 26 April 2020 lalu di rumah mereka di London.

Menurut laporan kejadian tragis ini terjadi saat ibu dari kedua anak malang itu, Nisa, sedang mandi.

Anak mereka yang bernama Pavinya tewas di tempat kejadian sementara kakaknya, Nigash sempat dilarikan ke rumah sakit di Whitechapel, London, dan meninggal di sana.

Sementara pelaku alias ayah dari 2 anak itu dibawa ke rumah sakit karena luka sayatan. Dia didakwa pembunuhan atas anak-anaknya.

Baca Juga: Terekam CCTV Celingak-celinguk, Pasien Positif Covid-19 di Solo Berhasil Kabur dari Tempat Isolasi

Baca Juga: Aktivis Buka Fakta, Pasien Covid-19 di Korea Utara Sengaja Dibiarkan Sampai Mati

Pria yang bekerja sebagai pengusaha sebuah toko itu mengaku depresi kepada polisi karena pelanggannya membuatnya kecewa.

Selain mengakui perbuatan kejinya, dia juga bercerita bahwa hendak bunuh diri namun memikirkan nasib anak-anaknya.

Di hadapan Hakim di Old Bailey, London, Kamis (5/11/2020) Nithiyakumar mengaku bersalah atas 2 tuduhan pembunuhan terhadapnya.

Baca Juga: Rambut Rontok saat Hamil Muda? Coba Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Memperkuat Rambut

Ibu dari 2 anak balita itu menangis di pengadilan saat terdakwa yang merupakan suamijnya itu mengaku bersalah atas pembunuhan tersebut.

Nithiyakumar didakwa bersalah karena melakukan pembunuhan namun tidak melakukan pembunuhan berencana.

Menurut psikiater yang disediakan pengadilan, Nithiyakumar menderita gangguan delusi. Pria itu menderita sakit itu selama 10 tahun dengan perawatan yang minim.

Baca Juga: Rutin Minum Air Rendaman Bawang Putih Selama 10 Hari, Perut Buncit Pria Ini Jadi Indah dan Rata

Gangguan itu yang kemudian membuat dia membunuh anak-anaknya. Nithiyakumar sendiri tidak punya riwayat berbuat kekerasan sebelumnya.

Hakim mengatakan Nithiyakumar bahwa dia tidak akan menghukum pria itu hari itu, "Saya tidak akan menghukum hari ini. Saya membutuhkan informasi lebih lanjut dari para dokter dan mendengar dari mereka bukti secara langsung sebelum saya dapat memutuskan hukuman yang tepat. "

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Perlukah Memakai Masker Meski Sudah Berjarak 2 Meter dari Orang Lain? Ini Jawaban Dokter

Nithiyakumar dikirim kembali ke pusat kesehatan mental menengah di London timur di mana dia dirawat di sana dengan aman.

Sementara berkaca pada kasus tersebut, lockdown saat pandemi virus corona memang tak mudah.

Bahkan karena tak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya tak sedikit dari masyarakat yang mengalami depresi.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Otak Rusak, Kaum Milenial Wajib Waspadai

Dilansir dari WebMD, depresi merupakan salah satu penyakit mental, namun gejalanya agak sulit dikenali atau disadari.

Biasanya seseorang menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya, namun ia tidak tahu cara keluar dari masalah.

Ciri-ciri orang yang mengalami depresi berat antara lain merasa putus asa, suasana hati yang buruk, merasa lelah, atau kehilangan minat dan motivasi dalam hidup.

Baca Juga: Dua Bulan Lagi Dijanjikan Siap Edar, 14 Relawan Vaksin Covid-19 Sinovac Mundur, Kenapa?

Ciri tersebut dapat memberi dampak buruk bagi kehidupan orang tersebut secara menyeluruh.

Pada akhirnya, hal ini dapat memicu seseorang untuk lebih mungkin melakukan hal yang nekat termasuk membunuh orang.

Meski begitu tindakan tersebut bukanlah keputusan yang bijak, dan jelas bukanlah jalan keluar dari suatu masalah.(*)

Baca Juga: Hore... Siap Lakukan Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Pastikan Aman dan Teruji Klinis

 #berantasstunting #hadapicorona