GridHEALTH.id - Kepulangan Habib Rizieq Shihab pada Selasa (10/11/2020) rupanya terus menjadi bulan-bulanan para penduung dan simpatisannya.
Kali ini, Jumat (13/11/2020), Habib Rizieq dijadwalkan menggelar ceramah dan solat Jumat berjamaah di Pondok Pesantren Agrokultural Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Padahal sebelumnya, Rizieq dijadwalkan harus menjalani isolasi selama 14 hari di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes No. HK.02.01/MENKES/338/2020 Penanganan Kedatangan WNI dan Kepulangan WNA di Bandar Udara.
Namun Rizieq malah memilih pulang ke rumah, bahkan, ia juga tak memenuhi syarat isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Baca Juga: Seorang Pakar Amerika Sebut Covid-19 Bukan Pandemi Tapi Sindemi, Apa Itu?
Melihat pelanggaran dan adanya massa di Puncak hari ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyinggung agar tidak ada egoisme.
"Jangan egois, kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun maka kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini," ujarnya dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020) sore.
Wiku menyebut, kerumunan akan menyulitkan masyarakat menjaga jarak.
Apalagi, jika di antara kerumunan massa tersebut ada yang tak memakai masker, hal ini akan semakin meningkatkan risiko penularan.
Kelalaian ataupun ketidakpedulian terhadap protokol kesehatan, kata Wiku, bisa membahayakan nyawa manusia.
Tidak hanya diri sendiri, namun juga keluarga di rumah dan orang yang berada di sekitar.
"Antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan," ujarnya.
Wiku mengingatkan bahwa kerumunan massa yang demikian dapat menyebabkan penularan virus corona dalam jumlah yang sangat besar.
"Kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," kata Wiku. (*)
#hadapicorona