Find Us On Social Media :

Pantagan Usai Mengonsumsi Madu, Jangan Langsung Tidur, Ini Dampaknya

Pantangan seteah minum madu yang harus diperhatikan.

GridHEALTH.id - Mengonsumsi madu memang mampu menyehatkan tubuh kita.

Hal ini dikarenakan madu mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat bagi tubuh.

Baca Juga: Tak Jalani Karantina, Habib Rizieq Gelar Ceramah di Puncak, Satgas Covid-19: 'Jangan Egois, Berkerumun Dapat Membawa Malapetaka'

Maka tidak mengherankan jika madu banyak digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh dan sebagai obat rumahan untuk mengatasi berbagai keluhan.

Namun dibalik manfaatnya itu, rupanya ada pantangan yang mesti diperhatikan ketika kita mengonsumsi madu.

Bahkan jika kita sampai mengabaikannya dampak merugikan sedikit banyak akan dialami.

Salah satu pantangan yang perlu diperhatikan adalah jangan langsung tidur ketika kita sudah mengonsumsi madu.

Dilansir dari Kompas.com (10/9/2020), Beberapa orang memiliki kebiasaan meminum sesendok madu sebelum tidur untuk menjaga kesehatan.

Padahal kebiasaan tersebut sebaiknya dihindari.

Baca Juga: Tak Jalani Karantina, Habib Rizieq Gelar Ceramah di Puncak, Satgas Covid-19: 'Jangan Egois, Berkerumun Dapat Membawa Malapetaka'

Baca Juga: Seorang Pakar Amerika Sebut Covid-19 Bukan Pandemi Tapi Sindemi, Apa Itu?

Sebab madu memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.

Dalam satu sendok makan madu setidaknya terkandung 64 kalori, sementara gula hanya mengandung 49 kalori per sendok makannya.

Sebaiknya ganti kebiasaan minum madu ini menjadi di pagi hari sebelum beraktivitas agar kalori tinggi pada madu dapat terbakar.

Jika kita meminum madu sebelum tidur, kalori yang terkandung di dalamnya bisa menumpuk dan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko obesitas.

Baca Juga: Zaman Aplikasi, Tes Kesehatan dan Deteksi Penyakit Cukup Dilakukan Mandiri dengan Handphone

Diketahui obesitas sendiri saat ini menjadi salah satu isu kesehatan yang paling harus diwaspadai sebab dapat memicu berbagai penyakit tidak menular yang mematikan.

Dikutip dari laman Men's Health, disebutkan, penelitian di Wake Forest Baptist Medical Centre, yang hasilnya diterbitkan di Journal of American College of Cardiology edisi Mei, menemukan orang yang kelebihan berat badan sebesar 13 kilogram atau lebih memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Baca Juga: Joe Biden Punya Rencana Berbasis Sains Untuk Tangani Covid-19, Pakar Epidemiologi UI; Patut Dicontoh NKRI

Penelitian ini melibatkan 6.809 peserta obesitas yang memiliki sistem metabolik sehat. Mereka yang memiliki sistem metabolik ini juga memiliki indeks massa tubuh lebih besar dari 30 dan memiliki dua atau lebih sedikit faktor risiko sindrom metabolik.

Faktor risiko sindrom metabolik ini berupa tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar kolesterol tidak sehat, dan lemak perut.

Hasilnya, hampir setengah dari peserta mengembangkan sindrom metabolik ini selama penelitian.

Baca Juga: 40 Persen Masyarakat Indonesia Menolak Vaksinasi, Ini Strategi Jokowi Mengatasinya yang Disampaikan Menko PMK

Menurut National Blood and Heart and Lung Institute, sindrom metabolik meningkatkan risiko semua jenis masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, dan stroke.

Riset ini menunjukkan, meskipun kita tak memiliki kelainan apa pun pada sistem metabolisme, sindrom metabolik tetap bisa terjadi jika kita mengalami obesitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal.

Bahkan, satu studi menemukan, 40%kanker bisa terkait dengan kelebihan berat badan.

Karenanya, hindari pantangan setelah mengonsumsi madu tersebut agar terhindar dari berbagai risiko yang dapat terjadi.(*)

Baca Juga: Hari Hipertensi Nasional : Obat Darah Tinggi Dengan Teknologi OROS Membantu Pasien Stabil Tekanan Darahnya Sepanjang Hari

 #berantasstunting

#hadapicorona