Find Us On Social Media :

5 Mitos Tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang Perlu Diketahui

Meskipun penyebab pasti PCOS tidak diketahui, namun beberapa faktor, termasuk genetika diyakini secara luas berperan.

 

GridHEALTH.id - Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrome/PCOS) memiliki ketidakseimbangan hormon dan masalah metabolisme yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

Kondisi ini umum terjadi pada wanita usia subur dan dapat mencakup gejala seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, jerawat, rambut menipis, dan penambahan berat badan.

Berikut 5 mitos tentang PCOS seperti dikutip dari Pennsylvania Medicine Organization;

Mitos # 1: Penyebabnya adalah gaya hidup

Meskipun penyebab pasti PCOS tidak diketahui, namun beberapa faktor, termasuk genetika diyakini secara luas berperan.

Androgen, atau hormon pria, mengontrol perkembangan sifat-sifat pria. “Sementara semua wanita memproduksi androgen dalam jumlah kecil, mereka yang mengalami PCOS memiliki androgen lebih banyak dari biasanya, yang dapat mencegah ovulasi dan mempersulit siklus menstruasi yang teratur,” jelas Justin Sloane, MD, dokter di Penn Ob / Gyn Chester County.

Folikel tumbuh dan menumpuk cairan, tetapi sel telur tidak terlepas. Ovulasi tidak terjadi, dan folikel bisa berubah menjadi kista. Jika ini terjadi, tubuh kita mungkin gagal membuat hormon progesteron, yang dibutuhkan untuk menjaga siklus haid tetap teratur.

Baca Juga: Studi : Penderita PCOS Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Baca Juga: Waspadai Gangguan Pramenstruasi Dysphoric, Gangguan Mental Sebelum Haid yang Lebih Parah

“Wanita dengan PCOS juga menghasilkan kelebihan estrogen, atau hormon wanita. Meskipun hal ini tidak berkontribusi pada gejala di atas,  dalam jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan lapisan rahim yang merupakan faktor risiko utama kanker rahim, "kata Dr. Sloane.