Sepanjang konferensi pers tersebut, ia mengatakan bahwa WHO "benar-benar khawatir dengan adanya lonjakan kasus di sejumlah negara."
Ia memberikan peringatan mengenai situasi di Eropa dan Amerika, di mana tenaga medis dan sistem kesehatan "semakin terdesak ke titik kritisnya."
"Para tenaga kesehatan di garda terdepan telah tertekan selama berbulan-bulan. Mereka jelas mengalami kelelahan," kata Tedros, memperingatkan.
"Kita harus melakukan apa yang kita bisa untuk melindungi mereka, terutama selama periode kali ini, saat kasus infeksi meningkat dan pasien memenuhi ranjang-ranjang rumah sakit."
Baca Juga: Pastikan Tiba Akhir November 2020, Jokowi: Saya Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19
Tedros mendesak negara-negara di dunia "tak lagi memiliki alasan untuk tidak bertindak."
"Sikap laissez-faire (minimnya intervensi pemerintah) dalam menangani Covid-19 -tidak menggunakan secara maksimal sarana atau strategi yang ada- hanya akan menyebabkan lebih banyak kematian, penderitaan, dan merusak mata pencaharian masyarakat dan ekonomi," kata Tedros.
"Ini bukanlah pilihan antara nyawa atau penghidupan. Cara tercepat untuk membuka kembali perekonomian adalah dengan cara mengalahkan virus corona Covid-19," pungkasnya.
Baca Juga: Inilah Kelainan Medis yang Diderita Anak Bungsu Oki Setiana Dewi dan Penyebanya