Find Us On Social Media :

Disebut Bukan Obat Mujarab, WHO Tak Sarankan Dokter Berikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19

Remdesivir tidak disarankan untuk pasien Covid-19

GridHEALTH.id - Seorang peneliti sekaligus pembuat obat menyatakan bahwa remdesivir bukanlah obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

“Ini memberikan lebih banyak bukti bahwa remdesivir bukanlah obat mujarab,” kata Peter Galle, seorang profesor di rumah sakit pendidikan Universitas Mainz di Jerman, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Dinilai Manjur Lawan Corona, Pembuat Obat Sebut Remdesivir Bukanlah Obat Mujarab

Remdesivir disebut tidak menunjukkan manfaat pada tingkat kelangsungan hidup.

Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan para dokter di rumah sakit tidak menggunakan remdesivir sebagai obat dalam perawatan pasien Covid-19.

Rekomendasi itu berlaku bagi seluruh pasien virus corona, terlepas dari seberapa parah sakit mereka.

Baca Juga: Relawan Covid-19 Mundur Akibat Kerumunan, Ketua Satgas: 'Kalau Ada Masalah, Sebaiknya Tidak Emosional'

Sebab, WHO tak menemukan bukti penggunaan remdesivir dapat meningkatkan peluang kelangsungan hidup atau mengurangi kebutuhan ventilator.

"Tak ada bukti yang menunjukkan bahwa remdesivir meningkatkan hasil yang penting bagi pasien, seperti penurunan mortalitas, kebutuhan ventilasi mekanis, waktu untuk perbaikan klinis, dan lain-lain," kata pedoman WHO dilansir Kompas.com dari Reuters, Jumat (20/11/2020).

Rekomendasi WHO tersebut merupakan sebuah kemunduran bagi remdesivir yang sempat menarik perhatian sebagai pengobatan efektif untuk Covid-19 setelah klaim hasil pengujian yang menjanjikan.

Baca Juga: 5 Penyebab Darah Haid Mengucur Deras, Mulai Masalah Hormon Hingga Disfungsi Ovarium

Pada Oktober 2020, produsen remdesivir, Gilead Sciences, memangkas perkiraan pendapatan 2020 dengan alasan permintaan lebih rendah dan kesulitan dalam memprediksi penjualan obat yang juga dikenal dengan Veklury itu.

Akan tetapi, uji coba besar yang dipimpin WHO bulan lalu menunjukkan antivirus itu memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada kematian dan lamanya rawat inap di rumah sakit. (*)

Baca Juga: Rencana Vaksinasi Covid-19 Pemerintah di November 2020, Menkes Terawan; 'Wong Barangnya Belum Ada'

#hadapicorona