Find Us On Social Media :

8 Mitos Berbahaya Mengenai Covid-19 yang Banyak Dipercaya Masyarakat

Ilustrasi berita mitos

GridHEALTH.id - Sejak Covid-19 menyeruak di China, informasi mengenai virus corona yang beredar di masyarakat tidak melulu benar.

Masyarakat banyak disuguhi dengan berita-berita mitos alias hoax mengenai Covid-19.

Baca Juga: Sebelum Merencanakan Kehamilan, Ketahui Ragam Suplemen dan Vitamin sesuai Trimester

Sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan, mana berita atau informasi mitos mengenai Covid-19 dan mana yang benar.

Semua seolah sama dan benar.

Lebih sedihnya lagi tidak sedikit berita mitos yang berbahaya justru banyak dipercaya masyarakat.

Nah, berikut ini delapan berita mitos berbahaya yang banyak dipercaya masyarakat dan fakta sebenarnya, dilansir dari Avert.org, pada 2015 mendapatkan akreditasi dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), juga penyedia Google Berita yang terakreditasi.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Alami Sesak Napas, Ini Bedanya dengan Sesak Napas Akibat Covid-19

Mitos: Kebanyakan orang yang terkena Covid-19 menjadi sangat sakit atau meninggalFakta: Kebanyakan orang yang tertular Covid-19 akan mengalami bentuk penyakit yang ringan dan sembuh tanpa memerlukan perawatan medis profesional.

Baca Juga: Air Kelapa, Rekomendasi Bahan Alami yang Bikin Wajah Cerah dan GlowingSekitar delapan dari setiap 10 orang dengan covid-19 akan mengalami gejala ringan.Sekitar satu dari enam orang akan sakit parah dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.Mitos: penderita covid-19 akan selalu terdeteksiFakta: penderita covid-19 tidak akan selalu terdeteksi, sebab virus bisa berada di dalam tubuh seseorang hingga 14 hari sebelum mereka mendapatkan gejala.

Baca Juga: Erick Thohir Tiba-tiba Sebut Ada Potensi Munculnya Vaksin Covid-19 Ilegal, Ahli Epidemiologi Ingatkan PemerintahSelain itu beberapa orang akan memiliki kasus covid-19 yang ringan sehingga mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.

Mitos: Covid-19 hanya menyerang orangtuaFakta: meski pun Covid-19 bisa lebih berbahaya pada orangtua, siapa pun bisa tertular termasuk orang muda, beberapa diantaranya menjadi sakit parah.Meski pun belum sepenuhnya memahami mengapa beberapa orang mengalami gejala yang lebih serius, sebab ada kondisi kesehatan tertentu seperti asma, kondisi jantung, atau HIV yang tidak diobati.

Baca Juga: Perempuan dengan Diabetes, Amankah Mengonsumsi Pil KB?

Mitos: Covid-19 bisa dicegah dengan banyak minum minuman panasFakta: Tidak ada makanan atau pun minuman panas dan dingin yang akan melindungi kita dari Covid-19 atau menyembuhkan penyakit.

Baca Juga: Virus Corona Ditemukan Bermutasi Sebanyak 7 Kali, Lembaga Eijkman Sebut Efeknya Bikin Covid-19 Cepat MenularSejauh itu belum ada obat yang terbukti bisa menyembuhkan covid-19, semua pasien sembuh setelah masa inkubasi selesai dengan bantuan suplemen dan vitamin.

Mitos: Apakah orang yang hidup dengan HIV lebih mungkin untuk sakit parah karena infeksi Covid-19?

FAKTA: Penderita HIV dan dalam pengobatan yang efektif, tidak ada bukti bahwa berisiko lebih tinggi mengembangkan gejala COVID-19 yang serius.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Aktif di Jateng Paling Tinggi di Indonesia, Ganjar Pranowo Tidak Menampik

Ini karena perawatan HIV yang baik akan menjaga sistem kekebalan penderita lebih kuat dan tubuh mampu menangani infeksi.

Mitos: Akankah pengobatan antiretroviral (ART) untuk penderita HIV bisa meminimalkan risiko terinfeksi Covid-19?

FAKTA: Tidak ada bukti bahwa mengonsumsi obat anti-HIV membuat seseorang terhindar dari infeksi Covid-19.

Memang saat ini beberapa obat ART sedang diujicobakan untuk digunakan untuk mengobati pasien Covid-19. Tapi belum ada bukti bahwa obat tersebut efektif untuk tujuan ini.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Akan Naik Lagi, Tapi Bakal Dilebur jadi Kelas Standar, Berapa Besaran Tarifnya?

Jadi bagi para penderita HIV yang sedang terapi ART, penting untuk mengikuti saran umum 3M untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Juga, lakukan perawatan diri untuk memastikan sistem kekebalan tetap kuat.

Ingat, tidak boleh berbagi obat HIV dengan siapa pun yang memiliki Covid-19.

Baca Juga: Dendam Diejek di Kampus Sampai Rela Mati Untuk Operasi Plastik, Tega Potong Tulang Rusuk

Mitos: Penggunaan disinfektan yang kuat untuk membersihkan tangan dan tubuh, efektif melindungi diri dari Covid-19?

FAKTA: Tidak dibenarkan menggunakan disinfektan yang kuat untuk membersihkan tubuh.

Baca Juga: Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Sputnik V Produksinya 95% Efektif

Mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air atau menggosokkan pembersih berbasis alkohol, sudah cukup menghentikan penyebaran virus.

Menggunakan bahan kimia yang lebih kuat pada kulit bisa berbahaya.

Ingat, jangan pernah minum disinfektan atau pembersih tangan karena dapat menyebabkan kerusakan organ serius.

Mitos: Chloroquine menyembuhkan COVID-19?

Jika penderita Covid-19 dan mengalami kesulitan bernapas, hubungi fasilitas kesehatan setempat. Karena saat itu butuh perawatan medis profesional.

Baca Juga: Siap-siap Diimunisasi Vaksin Covid-19, Cek Saldo Rekening, Cukupkah?

Untuk saat ini, penting untuk mengikuti nasihat resmi pemerintah dan mendapatkan informasi hanya dari sumber tepercaya.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL