Find Us On Social Media :

Saus tomat Yang Rasanya Masam Membantu Seorang Turis Menyadari Bahwa Dirinya Terinfeksi Covid-19

Seorang turis menyadari bahwa dirinya terinfeksi virus corona setelah rasa tomat yang masam berubah menjadi rasa metal di mulutnya.

GridHEALTH.id - Dokter telah membuat daftar banyak gejala berbeda untuk virus corona   tetapi paling sering mereka mengatakan tidak perlu khawatir kecuali kita demam atau mengalami sesak napas.

Namun, bagi seorang turis dari Selandia Baru, "rasa logam yang tidak enak di mulutnya" setelah makan saus tomat menjadi kejutan yang menakutkan.

Joshua Dent, 23, telah bepergian ke seluruh Eropa, mampir pertama di London untuk bertemu seorang teman dan kemudian di Paris.

Ketika dia kembali ke Selandia Baru, dia menyadari bahwa dia telah mengembangkan gejala virus corona hanya dalam beberapa jam, tetapi yang paling mengejutkannya adalah rasa saus tomat telah berubah.

Perubahan atau hilangnya bau dan rasa baru-baru ini diklasifikasikan sebagai kemungkinan gejala Covd-19, tetapi dalam kasus Dent, itu secara eksklusif adalah rasa tomat yang rasanya masam.

“Saya hanya ingat mencicipinya, dan rasanya seperti logam yang mengerikan. Saya mencoba merek lain yang kami miliki, dan itu persis sama, ”katanya kepada Daily Mail Australia.

Baca Juga: Studi: Di Antara Beragam Gejala Covid-19 yang Terus Bermunculan, Kehilangan Indra Pencium Jadi Gejala Paling Khas

Baca Juga: 5 Penyebab Tidak Merokok Tapi Terkena Kanker Paru, Perlu Diwaspadai

"Rasa (tidak enak) bertahan sepanjang waktu saya terkena ckorona, dan kemudian baik-baik saja lagi setelah itu."

Dent telah pulih dari virus tetapi masih dalam isolasi. Hal pertama yang dia makan setelah sembuh? Sosis dalam roti dengan saus tomat.

 

Baca Juga: Bangga, Peneliti Indonesia Ikut Pembuatan Vaksin Covid-19 Di Inggris

Baca Juga: Sayuran Organik Jelas Lebih Sehat, Ini Panduan dan Cara Memilih

Ilmuwan mengatakan gejala ini mungkin menjadi alat skrining yang berguna untuk mendeteksi orang yang terinfeksi tanpa gejala umum lainnya.

Maria Van Kerkhove, seorang ahli wabah di Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan kepada wartawan pekan lalu (21/11/2020) bahwa WHO masih terus mencari pertanyaan apakah hilangnya bau atau rasa merupakan ciri khas penyakit tersebut. (*)

#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona