Find Us On Social Media :

Gegara Filler Hidung Jadi Keropos, Disarankan Operasi Plastik yang Dipilih Implan, Ujung-ujungnya Ikuti Saran Medis

Bubah Alfian lakukan operasi plastik di hidungnya.

Menurut sang MUA yang terkenal dengan nama Bubah Alfian, dokter yang menanganinya adalah artis.

Dia adalah dokter bedah plastik, Tompi, yang juga seorang penyanyi.

Baca Juga: Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak Meningkat Saat Pandemi, Paling Menonjol Ada di Sulawesi Tengah

Prihal kondisinya dia ceritakan langsung, “Waktu dikorek sama Dokter Tompi itu dikasih tahu fotonya kalau bagian hidung saya di dalam itu udah keropos karena termakan filler,” ucap Bubah saat melakukan live Instagram, seperti Grid.ID kutip, Kamis (26/11/2020).

Tompi pun menyarankan Bubah untuk mengoperasi hidungnya dengan memakai tulang telinga atau iga.

Untuk diketahui, operasi plastik hidung bukan hal baru lagi di dunia medis.

Baca Juga: Perempuan Memiliki Anak Berpeluang Menjadi Pembunuh Berdarah Dingin, 2 Balita di Kalsel Dihabisi Sekaligus Oleh Ibunya Sendiri

Asal tahu saja, menurut Department of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery, University of Pennsylvania Hospital, di Amerika Serikat terdapat sekitar 50.000 operasi hidung atau rhinoplasty dilakukan setiap tahun.

Fakta tersebut menyiratkan sudah banyak manusia yang melakukannya.

Terdapat beragam permintaan dalam rhinoplasty, termasuk membuat hidung lebih kecil, mengurangi pangkal hidung, menyempitkan hidung, membuat perubahan pada ujung hidung, dan mengangkat ujung hidung.

Baca Juga: Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Negaranya Lebih Efektif, Valdimir Putin Justru Tidak Akan Ikut Disuntik

Bagi sebagian orang, operasi plastik hidung dapat meningkatkan pernapasan, hal ini berlaku pada orang yang mengalami masalah pernapasan karena struktur internal hidung.

Namun, tidak sedikit di antaranya yang justru mengandalkan operasi plastik hidung demi merubah penampilan serta meningkatkan rasa percaya diri.

Dilansir dari Pennmedicine.org, rhinoplasty biasanya aman, tetapi sama seperti operasi lainnya, risiko mungkin ada.

Beberapa di antaranya seperti infeksi, perdarahan, atau jaringan parut.

Baca Juga: Akhirnya Indonesia Masuk Urutan 4 di Asia Tenggara dan ke 21 Dunia, Hingga 26 November Capai 516.753 kasus Covid-19