GridHEALTH.id - Siapa yang tak suka makanan pedas yang berasal dari cabai?
Selain menggungah selera makan, makanan yang ditambahkan cabai atau sambal terbukti lebih nikmat hingga membuat seseorang lebih bersemangat saat makan.
Baca Juga: Jangan Lagi Dibeli! Saus Sambal Botolan dengan Ciri Ini Bisa Sebabkan Kanker
Namun siapa sangka di balik cita rasa pedas yang sering menyebabkan sakit perut, sebuah penelitian menyebutkan bahwa cabai dapat memperpanjang umur seseorang.
Dikutip dari New York Post, 10 November 2020, American Heart Association (AHA) merilis hasil temuannya itu pada awal pekan ini dan akan mempresentasikannya di akhir pekan lewat konferensi virtual Scientific Sessions 2020.
Baca Juga: Jelang Libur Panjang Akhir Tahun, Awas Tempat Wisata dan Rumah Makan Rawan Penyebaran Covid-19!
Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa orang yang suka makan cabai bisa panjang umur karena cabai mengandung sifat anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan pengatur glukosa darah buah.
Menurut AHA, faktor-faktor tersebut berperan dalam mengurangi risiko seseorang meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau kanker.
Dalam riset tersebut, peneliti menganalisis 4.728 studi yang berkaitan dengan cabai dan penyakit yang disebutkan di atas.
Lebih dari 570.000 catatan kesehatan dimasukkan dalam penelitian ini, termasuk orang-orang dari AS, Italia, Cina, dan Iran.
Baca Juga: Gatal pada Organ Intim Perempuan Bukan Hal Biasa, Bisa Jadi Itu Gejala Infeksi PMS atau Kanker Vulva
Kandidat yang makan cabai secara teratur mengalami penurunan risiko 26 persen dari kematian kardiovaskular, 23 persen dari kematian akibat kanker, dan penurunan risiko 25 persen dalam semua penyebab kematian.
"Kami terkejut menemukan bahwa dalam studi yang diterbitkan sebelumnya ini, makan cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko secara keseluruhan dari semua penyebab, CVD dan kematian akibat kanker," kata penulis senior laporan itu, Bo Xu.
"Ini menyoroti bahwa faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan," imbuhnya.
Walau demikian, Bo Xu mengatakan masih butuh banyak penelitian bahwa tanaman pedas seperti cabai berkontribusi pada umur panjang.
"Butuh lebih banyak penelitian, terutama bukti dari studi terkontrol secara acak, untuk mengonfirmasi temuan awal ini," ujarnya seperti dikutip Independent, 9 November 2020.
Di antara mereka yang makan cabai, tingkat konsumsinya bervariasi, sehingga belum jelas berapa banyak yang perlu dikonsumsi untuk menawarkan manfaat kesehatan.
Baca Juga: Perempuan Lebih Mudah Mengantuk Usai Bercinta, Pria Lebih Banyak Melakukan Masturbasi
Bo Xu juga mengingatkan bahwa ada beberapa batasan untuk jenis penelitian ini.
Studi-studi yang ditinjau termasuk data kesehatan spesifik terbatas pada individu atau faktor lain yang mungkin mempengaruhi temuan.
Para peneliti juga mencatat bahwa jumlah dan jenis cabai yang dikonsumsi bervariasi di antara penelitian, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan tentang seberapa banyak, seberapa sering dan jenis cabai yang dikonsumsi dapat dikaitkan dengan manfaat kesehatan.
Tim peneliti mengatakan mereka terus menganalisis data mereka dan bertujuan untuk menerbitkan makalah dengan lengkap pada waktunya.
Baca Juga: Studi : Bukan Sebagai Obat, Madu Efektif Mengurangi Batuk Pada Anak
Jadi, tak ada salahnya untuk mengonsumsi cabai atau sambal, asal sesuai takarannya.
Selain itu, orang dengan kondisi tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih darhulu kepada dokter atau spesialis sebelum mengonsumsi cabai atau sambal. (*)
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makan Cabai Rawit secara Teratur Bisa Buat Panjang Umur, Benarkah?